“Tapi sampai sekarang saya belum menerima sertifikatnya,” kata Arifuddin.
Muhammad Kasim Laitupa juga mengalami hal yang sama. Dia mengaku sudah dua kali vaksin, tapi juga tidak menerima sertifikat vaksin. Dia lantas menyalahkan aplikasi PeduliLindungi. Padahal problemnya ada pada kelalaian petugas menginput data.
Seorang pejabat di pemerintahan Provinsi Sulteng, Kamal Ariansyah juga demikian adanya. Mengaku telah dua kali vaksin pada Maret 2021, tapi sertifikat vaksinnya tak kunjung ada. Di aplikasi PeduliLindungi juga tercatat baru sekali divaksin.
“Kalau sesuai pengalaman saya, sebaiknya kita datangi kembali tempat kita divaksin dan melapor kepada petugas agar mereka segera menginput kembali data kita,” tambah Videlis Djemali memberikan solusi.
Tinggalkan Balasan