“Saya ingin menghibahkan Partai Priboemi kepada Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dan seluruh pendukungnya,” kata Sekretaris Jenderal Partai Priboemi Heikal Safar kepada wartawan di Jakarta, Senin, 4 Oktober 2021 kemarin.
JAKARTA, KAIDAH.ID – Konflik politik antara Moeldoko dengan Partai Demokrat belum berkesudahan. Kedua pihak saling melaporkan hingga berujung gugatan di Mahkamah Agung (MA).
Melihat konflik politik itu, Partai Priboemi memberikan solusi kepada Moeldoko agar mengambil alih Partai Priboemi yang didirikan mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Djoko Santoso (alm) yang juga senior Moeldoko itu.
“Saya ingin menghibahkan Partai Priboemi kepada Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dan seluruh pendukungnya,” kata Sekretaris Jenderal Partai Priboemi Heikal Safar kepada wartawan di Jakarta, Senin, 4 Oktober 2021 kemarin.
Menurut Heikal Safar, menjadi Ketua Umum Partai Priboemi adalah langkah konkret bagi Moeldoko dan pengikutnya untuk meredam dan menghentikan konflik politik ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Almarhum Jenderal (Purn) Djoko Santoso mendeklarasikan Partai Priboemi pada 17 Agustus 2015 silam di Grand Sahid Hotel Jakarta. Ketika itu, Jenderal (Purn) Djoko Santoso ditunjuk sebagai Dewan Pembina Partai Priboemi.
“Nah, daripada terus berkonflik, silakan ambil alih Partai Priboemi. Niat kami tulus menyerahkannya kepada Moeldoko,” ucap Heikal.
Heikal Safar menyatakan prihatin atas konflik politik dua jenderal purnawairawan TNI itu. Konflik politik itu dapat berimplikasi pada kehilangan keteladanan berdemokrasi di mata publik nasional maupun internasional.
“Lebih baik Moeldoko mengalah saja dalam konflik di Demokrat, untuk menang. Caranya dengan menerima tawaran agar berlapang dadang menjadi ketua umum Partai Priboemi,” usul Heikal. *
Tinggalkan Balasan