Gubernur mengisahkan, ketika Menteri Agama RI masih dijabat oleh  Fakhrurrozi, ia datang menemui Menteri Agama dan meminta melaksanakan STQH Nasional di Sofifi. Tetapi Menteri Fakhrurrozi ragu-ragu menerima permintaan tersebut.

“Pak Dirjen Bimas , Kamaruddin Amin Islam juga yang paling bingung antara menerima dan tidak. Akhirnya  beliau lebih banyak ke sofifi untuk dapat mendapat keyakinan itu. bayangkan di sofifi, jangankan hotel, losmen pun tidak ada. Rumah penduduk saja yang tidak layak untuk ditempati para kafilah. Tapi dirjen entah kenapa bisa menerima sofifi sebagai tuan rumah STQ. Dirjen pusing tujuh keliling,” kata Gubernur.

Menteri Agama berganti ke Yaqut Cholil Qaumas, dan Gubernur Gani Kasuba untuk pertama kali bertemu dengan menteri agama yang baru itu, untuk meminta restu agar STQH Nasional dapat digelar di Sofifi.

“Ketika saya sekolah di Madinah tahun 1974, Menteri Agama ini baru lahir, itu berarti beliau masih muda. Pasti dengan semangat mudanya, beliau akan merestui Sofifi sebagai tuan rumah STQH Nasional. Ternyata memang beliau menyetujui STQH Nasional dapat dilaksanakan di Sofifi,” kata Gubernur.

Menurutnya, halaman Masjid Shaful Khairaat Sofifi sebagai venue utama pelaksanaan STQH Nasional ini, tujuh bulan yang lalu kondisinya masih penuh rawa. Tetapi sekarang, kondisinya sudah sangat berbeda, tempat ini menjadi sangat indah.  

Berita ini telah dimuat di malut.kaidah.id : http://malut.kaidah.id/sofifi/read/1916/gubernur-abdul-gani-kasuba-kita-segera-bangun-pusat-ilmu-al-quran-di-sofifi/