HAMBATAN GELAR PAHLAWAN NASIONAL UNTUK GURU TUA
Selain membangun patung Tombolotutu, Pemerintah Kota Palu, kata Hadianto Rasyid, akan mendorong agar Habib Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua) dapat ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun berikutnya.
“Kami berharap Pemerintah Pusat dapat menerima usulan tersebut, karena Guru Tua bukan hanya sebagai tokoh pendidikan di Indonesia Timur, tapi juga tokoh yang selama ini memberikan kontribusi yang besar dalam mencatatkan sejarah-sejarah penting di Kota Palu dan Kawasan Timur Indonesia,” kata Hadianto Rasyid.
Meski begitu, informasi yang diterima kaidah.id dari Tim Verifikasi Gelar Pahlawan Nasional menyebutkan, Guru Tua pernah diusulkan sebagai Pahlawan Nasional pada 2010 silam. Namun berdasarkan hasil verifikasi lapangan, Pemerintah RI hanya bisa memberikan anugerah Bintang Mahaputera Adipradana.
Sejumlah tokoh lainnya yang juga menerima anugerah Bintang Mahaputera Adiprana bersama-sama Guru Tua adalah Kanjeng Gusti Pangeran AA Mangkoenagoro IV (tokoh pujangga dan penulis), Raden Ngebahi Ronggowarsito (pujangga dan penulis), Prof. Sutan Takdir Alisjahbana (budayawan) dan Raden Saleh Syarif Bustaman (pelukis).
Guru Tua hanya mendapat anugerah Binta Mahaputera Adipradana itu, menurut Tim Verifikasi Kementerian Sosial RI, karena beberapa alasan. Salah satu yang penting dari sejumlah alasan itu adalah karena tempat kelahiran Guru Tua bukan di Indonesia, tetapi di Taris, Hadramaut, Yaman Selatan. Maka biarlah Guru Tua tetap menjadi Pahlawan bagi abnaulkhairaat seluruh Indonesia. *
Tinggalkan Balasan