Namun, jelas Mulhanan, sebelumnya, peneliti dari Universitas Tadulako, Lukman Nadjamuddin dalam seminar di Universitas Kebangsaan Malaysia mengisahkan tentang perjuangan Tombolotutu.
“Forum seminar kemudian menyarankan agar Lukman Nadjamuddin meneliti itu dan mengusulkan agar Tombolotutu menjadi Pahlawan Nasional,” jelas Mulhanan.
Setelah itu, lanjut Mulhanan, Lukman Nadjamuddin kemudian membentuk tim peneliti dan meminta izin keluarga Tombolotutu untuk meneliti tentang sejarah perjuangan Tombolotutu.
“Akhirnya, pada 25 Oktober 2021, Presiden menandatangani Kepres penetapan Tombolotutu sebagai Pahlawan Nasional dan penyerahan anugerah itu dilaksanakan pada 10 November 2021 di Istana Negara. Saya sebagai salah seorang ahli waris, dipercayakan menerimanya,” kata Mulhanan.
Maka, pihak keluarga tidak keberatan jika nama Tombolotutu disematkan dalam setiap kegiatan, nama tempat dan lainnya, karena Tombolotutu sudah menjadi milik negara.
“Kami telah mewakafkan nama Tombolotutu untuk kepentingan bangsa dan negara,” kata mantan Wakil Wali Kota Palu itu.
Tinggalkan Balasan