PALU, KAIDAH.ID – Muhammad Arus Abdul Karim, terpilih kembali sebagai Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Provinsi Sulawesi Tengah. M. Arus terpilih secara aklamasi pada forum Musyawarah Wilayah (Muswil) VII, MPW Pemuda Pancasila, 29 – 30 Oktober 2022.

Muhammad Arus Abdul Karim didampingi oleh Husain Borahima sebagai sekretaris dan Jemmy Nayoan sebagai bendahara.

Sedangkan Rusdy Mastura terpilih sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO), didampingi Longki Djanggola dan Nilam Sari Lawira sebagai wakil ketua MPO dan Andi Mulhanan Tombolotutu sebagai Sekretaris MPO.

Para pejabat teras MPW Pemuda Pancasila periode 2022 – 2027 ini, telah dikukuhkan oleh Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, Ahmad Ali, pada Ahad, 30 Oktober 2022 malam.

PEMUDA PANCASILA – Kader Pemuda Pancasila Sulawesi Tengah | Foto: ochan/kaidah

Ketua MPW Pemuda Pancasila Sulawesi Tengah, M. Arus Abdul Karim mengatakan, yang dikukuhkan baru KSB (Ketua, Sekretaris dan Bendahara).

“Artinya, kita tidak terburu-buru menyusun kepengurusan, tapi rekrutmen harus benar-benar sesuai kompetensi,” kata M. Arus Abdul Karim.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah ini mengatakan, penyusunan pengurus dalam satu bulan ke depan.

“Kita tidak akan merekrut orang-orang yang tidak jelas komitmennya terhadap Pemuda Pancasila,” tegas M. Arus Abdul Karim.

Sekjen MPN Pemuda Pancasila, Arif Rahman menjelaskan, banyak perubahan yang terjadi di Pemuda Pancasila, baik gerakannya maupun mindsetnya.

Dia mengatakan, jika Pemuda Pancasila Sulawesi Tengah dapat melakukan konsolidasi secara masif sesuai mekanisme di organisasi ini, maka tidak menutup kemungkinan pada 2029 nanti, Pemuda Pancasila Sulawesi Tengah akan menguasai dunia politik.

“Baru satu orang dari Sulteng yang dikirim dari Palu ke Jakarta, yaitu Ahmad Ali, sudah bisa mengguncang Indonesia. Bagaimana kalau lebih dari satu orang?,” kata Arif Rahman yang juga Staf Khusus Wakil Presiden ini.

Dia mengatakan, konsolidasi menjadi kunci untuk membesarkan organisasi ini. Konsolidasi itu bukan soal bisa atau tidak, tetapi soal mau atau tidak.

“Apalagi Sulawesi Tengah menjadi salah satu basis Pemuda Pancasila di Indonesia,” ujarnya.

“Saya berharap, dengan terpilihnya Kak Muhammad Arus Abdul Karim, dapat melakukan konsolidasi yang lebih baik lagi,” tambahnya.

Konsolidasi juga menjadi penting, karena target Pemuda Pancasila adalah memiliki 10 juta kader yang dibuktikan dengan kartu anggota. (*)