Biasanya, radikalisasi perempuan terjadi karena alasan pribadi. Jomblo, misalnya. Jomblo adalah masalah khilafah. Khilafah akan mencoba mencari solusinya. Jomblo adalah masalah jamaah, sehingga akan dicarikan jodohnya. Maskulin yang dimaksud bukan maskulin dalam bentuk lelaki macho, tapi konstruksi bahasa maskulin.
Konstruksi bahasa tersebut spesifik hanya dipahami di kelompok ini dan diajarkan secara terus-menerus. Tidak diajarkan dalam kelas, tapi diajarkan dalam bentuk sosialisasi. Misalnya dalam bentuk gambar. Tidak ada sebutan “maskulin”. Yang ada adalah interpretasi maskulin
Narasi maskulintas yang dimaksud adalah konstruksi gender menjadi lelaki secara spesifik yang ada dalam kelompok tersebut. Ceruk itulah yang digarap serius dalam kelompok jihad.
BAHAYANYA IDEOLOGI SALAFI – JIHADI
Menurut Setyo Pranowo, Kasubdit Pengamanan Lingkungan Direktorat Perlindungan BNPT, Kelompok-kelompok garis keras itu berideologi Salafi Jihadi. Mereka ini masih banyak berkeliaran di Indonesia, termasuk di Palu, Poso dan di beberapa wilayah di Sulawesi Tengah.
Oleh penulis, para pendakwahnya banyak berkamuflase melalui beberapa organisasi yang mengatasnamakan agama berupa majelis pengajian, majelis Tahfidz, bahkan merangsek masuk ke sekolah-sekolah dan kampus-kampus. Tetapi sesungguhnya mereka bukan penganut agama yang baik, karena tak satupun agama yang mengajarkan kekerasan.
Tinggalkan Balasan