PALU, KAIDAH.ID – Mantan Ketua Umum Himpunan Pemuda Alkhairaat (HPA), Farid Djavar Nasar mengatakan, saat terpilih sebagai Ketua Umum HPA lebih 20 tahun lalu, ia diamanahkan oleh sejumlah senior seperti Lukman Thahir, agar Muhtadin Dg. Mustafa menjadi Sekjen.

Amanah itu diaminkan oleh Zainal Abidin, Abdullah Latopada, Ridwan Yalidjama dan beberapa senior lainnya.

“Tidak ada alternatif nama lain selain Muhtadin. Akhirnya saya memutuskan agar beliau menjadi Sekjen HPA,” kisah Farid Djavar Nasar saat diminta memberikan testimoni tentang kenangannya bersama Muhtadin malam ta’ziyah malah kedua almarhum, Rabu, 11 Januari 2023 malam di rumah duka.

Setelah keputusan tersebut, Farid berkisah, ia langsung menemui Ketua Utama Alkhairaat, Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri (Allahu Yarham) untuk melapor.

“Dan ternyata, tidak penolakan sama sekali dari ustadz (Abna selalu menyebut Habib Saggaf dengan panggilan Ustadz). Ustadz sampaikan kepad saya: Cocok sudah itu Muhtadin, karena kalian sudah berproses di HPA,” kenang Farid Djavar Nasar yang juga Bendahara Umum MW KAHMI Sulteng ini.

Setelah menyatakan persetujuannya, Habib Saggaf, kata Farid, meminta agar HPA intens melakukan training mulai dari basic, intermediate hingga advance training.

Associate Professor Muhtadin Dg Mustafa | Foto: ist

“Maka saya meminta Muhtadin sebagai ketua tim untuk menyusun materi dan panduan training itu. Alhamdulillah Muhtadin berhasil menyelesaikannya. Nah, materi itulah yang digunakan sampai sekarang,” jelasnya.

Dalam kenangannya, Farid Djavar Nasar mengakui, Muhtadin tidak pernah menolak setiap tugas organisasi yang diberikan kepadanya. Dan semua tugas itu dilaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab.

“Setiap kali saya meminta dia (almarhum Muhtadin) agar berangkat ke luar daerah untuk urusan HPA, selalu dijawab siap. Tidak pernah menolak,” kata Farid.

Bakal caleg Golkar dapil Kota Palu ini berkisah, suatu saat Muhtadin menyampaikan kepadanya, agar HPA harus terdaftar sebagai anggota pleno DPP KNPI, karena HPA diketuai Farid Nasar adalah OKP di tingkatkan pusat.

“Saya menyetujui itu dan meminta dia mengutus segala sesuatunya. Alhamdulillah, akhirnya HPA terdaftar sebagai anggota pleno DPP KNPI di masa Adhyaksa Dault.

Dan karena itulah, kata Farid Djavar Nasar, Muhtadin Dg. Mustafa menjadi wakil OKP keagamaan sebagai deklarator pemuda yang kedua.

“Deklarasi dan penandatanganannya dilaksanakan di Aceh waktu itu,” ujar Farid.

Tetapi inti dari semua kenangan ini, sebut Farid, Muhtadin adalah sosok pemuda pekerja keras, bertanggung jawab dan tidak pernah mengeluh.

“Beliau ini orang baik. Beliau orang baik, beliau orang baik, pekerja ulet dan sangat bertanggung jawab,” kata Farid.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang tokoh muda Alkhairaat, Muhtadin Dg. Mustafa berpulang ke Rahmatullah pada Selasa, 10 Januari 2023 siang, setelah dirawat beberapa saat di Rumah Sakit Undata Palu.

Associate Professor Bidang Hukum Islam UIN Datokarama Palu itu sudah lama sakit gagal ginjal dan menjalani cuci darah. (*)