TURKI, KAIDAH.ID – Pemerintah Indonesia melalui Emergency Medical Team (EMT), telah mendirikan rumah sakit lapangan di Kota Hassa, Provinsi Hatay, Turki, untuk melayani korban gempa Magnitudo 7,8 di kota itu.
Operasionalnya telah berjalan sejak Kamis, 16 Februari 2023 lalu hingga akhir Februari 2023.
Mengutip laman portal kemlu.go.id, EMT itu untuk melayani warga terdampak gempa Magnitudo 7,8 di kota tersebut. Di awal operasionalnya, telah melayani lebih dari 100 warga setempat.
Ketua Tim Kemanusiaan Indonesia, Bambang Surya Putra, mengatakan, para dokter spesialis, dokter umum, apoteker, bidan, psychologist, nutritionist, epidemiologist, tenaga medis lain, bergabung dalam EMT tersebut.
Menurutnya, fasilitas EMT tipe 2, dan ruang operasi, menjadi fasilitas di pusat layanan tersebut.
Ada juga dokter bedah umum, bedah ortopedi, anesthesia, pediatrics, mata, internist, obstetrics, psychiatry, emergency medicine dan forensics.
“Kami juga memiliki tenaga untuk penanganan psikososial, atau trauma healing kepada warga yang terdampak gempa,” tambahnya.
Menurutnya, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinkes Kota Hassa, dan Badan Penanggulangan Bencana Turkiye atau AFAD, untuk mendirikan rumah sakit lapangan tersebut.
Layanan kesehatan ini, katanya, akan memberikan layanan rawat jalan, rawat inap, mobile clinic, basic medical care, general surgery, opthopedic surgery, internal disease, ophthalmology, mental health, psychology, anesthesiology, pediatric, obstetric and gyneaecology, radiology, triage, emergency care dan resuscitation.
“Sedangkan untuk kesehatan masyarakat, EMT melayani surveilans epidemiology, nutrition dan environment health,” katanya.
Mengenai kapasitas pasien, kata Bambang, sebanyak 150 hingga 200 pasien setiap hari. Operasi minor sebanyak 5 hingga 10 pasien dan operasi besar 2 hingga 3 pasien, serta 20 pasien rawat inap.
Pemerintah Indonesia mengirimkan EMT yang berjumlah 119 personel, dengan dukungan peralatan dan perlengkapan medis serta obat-obatan.
Selain itu, tim medis Indonesia juga mengirimkan tim Urban Search and Rescue (USAR) dengan klasifikasi medium serta bantuan logistik lainnya. (*)
Tinggalkan Balasan