PALU, KAIDAH.ID – Gempa mengguncang Kota Palu dan sekitarnya, pada 27 Februari 2023, terjadi sekitar pada pukul 09.26 wita.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa itu berkekuatan magnitudo 5,5, berada di kedalaman 10 kilometer, pada episentrum 1,59 lintang selatan dan 120.21 bujur timur.

Jarak lokasi gempa, sekitar 85 kilometer dari Kota Palu.

Gempa dahsyat Magnitudo 7,5 pernah melanda wilayah ini, memicu terjadinya likuefaksi dan tsunami, mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia, serta kehilangan tempat tinggal.

Pergeseran sesar Palu Koro, yang memicu terjadinya gempa bumi di Kota Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada 28 September 2018 itu.

Sesar Palu Koro, adalah patahan mendatar mengiri (sinistral strike slip fault), yang membelah Pulau Sulawesi menjadi dua, mulai dari batas perairan Laut Sulawesi dengan Selat Makassar hingga Teluk Bone.

Di Kota Palu, sesar ini melintasi Teluk Palu ke arah wilayah daratan, dan memotong jantung kota sampai ke Sungai Lariang di Lembah Pipikoro.

Sesar ini merupakan struktur geologi utama di Provinsi Sulawesi Tengah.

Melansir Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017, Sesar Palu Koro terdiri dari beberapa segmen.

Di antaranya segmen Selat Makassar, sepanjang 130 km yang terletak di laut, dan segmen Palu sepanjang 31 km, segmen Saluki, sepanjang 44 km, serta segmen Moa, sepanjang 66 km yang terletak di darat.

Masih ada satu dari empat segmen di Sesar Palu-Koro yang belum lepas energinya, yakni segmen moa. Segmen yang berada di Kabupaten Sigi ini, berpotensi menimbulkan gempa besar selanjutnya.

Para ahli memprediksi kekuatan gempa dari segmen Moa ini bisa mencapai Magnitudo 7 hingga lebih. (*)