JAKARTA, KAIDAH.ID – Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, terbakar. Warga yang meninggal dunia akibar insiden itu sebanyak 16 orang. Puluhan lainnya luka-luka. Ratusan warga mengungsi.
Terkait peristiwa itu, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati minta maaf. Ia telah membentuk tim gabungan, untuk menginvestigasi penyebab kebakaran.
Sekadar mengingatkan, pada 11 Maret 2010 silam, Depo Pertamina Plumpang ini pernah mendapat ancaman bom dari orang tak dikenal.
Mengutip tempo (12 Maret 2010), ancaman bom itu, disampaikan melalui pesan singkat kepada seorang karyawan kantor pusat Pertamina.
“SMS itu berisi ancaman, bahwa Depo Pertamina Plumpang akan diledakkan hari ini,” kata seorang petugas Gegana yang menyisir kawasan itu di saat itu.
Ancaman tersebut, kata dia, menjadi perhatian serius, dan berlaku selama satu bulan.
Tetapi itu peristiwa lama. Kebakaran yang terjadi pada Jumat, 3 Maret 2023 malam, tentu tidak terkait dengan ancaman 13 tahun silam itu.
Menurut petugas pemadam kebakaran atau Gulkarmat DKI, berdasarkan laporan warga, kebakaran itu terjadi karena ada pipa yang tersambar petir.
Meski begitu, sambaran petir itu bukan kesimpulan, sebab tim pertamina akan melakukan investigasi tuntas atas insiden kebakaran yang memakan korban jiwa, luka-luka dan rumah warga yang hangus terbakar. (*)
Tinggalkan Balasan