PALU, KAIDAH.ID – Lajnah Falakiyah Alkhairaat menetapkan awal Ramadhan 1444 Hijriah, bertepatan dengan 23 Maret 2023 atau Kamis besok.

“Tapi tetap menunggu hasil sidang isbat Kementerian Agama RI,” kata Ketua Lajnah Falakiyah Alkhairaat Madinatul Ilmi Alkhairaat Dolo, Mohammad Syarief Hidayatullah.

Dia menyampaikan dalam edaran resmi penetapan 1 Ramadhan 1444 Hijriah itu, pada 20 Maret 2023 kemarin.

Dia menerangkan, sesuai informasi BMKG, ketinggian hilal di Indonesia berkisar antara 6,78 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 8,73 derajat di Sabang, Aceh.

Sedangkan elongasi bulan dan matahari di Indonesia berkisar antara 7,94 derajat sampai dengan 9,54 derajat.

“Maka umur bulan di Indonesia saat matahari terbenam, berkisar antara 15.40 di Papua, sampai 14.44 di Aceh,” katanya.

Menurutnya, berdasarkan hisab dan informasi hilal tersebut, telah memenuhi kriteria imkanur rukyat MABIMS (Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia dan Singapura) dan kriteria imkanur rukyat NU.

“Sehingga Bulan Sya’ban 1444 Hijriah berakhir di 29 hari. Maka awal Ramadhan jatuh pada hari Kamis, 23 Maret 2023,” jelas Mohammad Syarief Hidyatullah.

Kemudian, Muhammadiyah juga telah menetapkan awal puasa pada Kamis, 23 Maret 2023. Pun halnya dengan Nahdlatul Ulama.

Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) RI, akan menggelar Sidang Isbat (penetapan) awal Ramadan pada Rabu sore ini.

Pengumuman hasil Sidang Isbat tersebut melalui konferensi pers setelah Shalat Magrib.

Dengan demikian, tidak ada perbedaan awal Ramadhan tahun 2023 kali ini. Baik NU maupun Muhammadiyah sama-sama sepakat awal Ramadhan bertetapan pada hari Kamis, 23 Maret 2023.

Itu berarti, kaum muslimin di Indonesia, akan memulai Shalat Tarawih pada Rabu, 22 Maret 2023 malam nanti.

Meski begitu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis memprediksi, kemungkinan umat Islam di Indonesia akan merayakan Idul Fitri di hari yang berbeda. (*)