JAKARTA, KAIDAH.ID – Ferry Mursyidan Baldan (1961-2022) telah pergi untuk selamanya. Ferry meninggal dunia pada 2 Desember 2022 lalu.
Meski demikian jejak pemikiran dan pengabdiannya abadi, karena ia sangat menginspirasi.
Ada banyak kenangan yang muncul dalam pikiran para sahabat dan kerabatnya. Pertemanan almarhum yang demikian luas dan melintas batas itu, meninggalkan kenangan yang sulit terlupakan.
Kenangan itu tidak hanya melekat pada orang-orang berpangkat, namun juga membekas pada orang-orang yang dianggap oleh para elite sebagai tidak berkelas.
Banyak yang merindukan Ferry Mursyidan Baldan. Office boy, para sopir, satpam, para staf kantor, hingga pedagang kaki lima di area Gelora Bung Karno (GBK) tempat favorit ia berolahraga, merindukan Ferry.
Ferry lahir di Jakarta 16 Juni 1961. Putra kedua pasangan Baldan Nyak Oepin Arif dan Syarifah Fatimah ini, bercita-cita ingin menjadi pilot atau seorang diplomat.
Dengan profesi itu ia berharap bisa melanglang buana ke seluruh dunia. Namun sayangnya cita-cita menjadi pilot kandas, karena dia berkaca mata.
Semua kenangan politisi hebat itu, tertuang dalam buku biografi-Obituari berjudul: Ferry Mursyidan Baldan, Sang Politisi Negarawan. Peluncuran buku itu, telah berlangsung Senin, 10 April 2023 hari ini di Jakarta.
Penulis dan editor buku ini adalah Fathorrahman Fadli (Mr. Ong), Alfi Rahmadi dan Muhammad Sofa.
Buku setebal 434 halaman ini berusaha merangkum seluruh kenangan di seputar interaksi Ferry Mursyidan Baldan dengan teman-temannya.
Harapannya dengan membaca buku ini, akan terbaca siapa sebenarnya sosok Ferry di mata mereka. Pernyataan tulus dalam tulisan itu, tentu saja banyak mengandung nilai-nilai luhur yang layak kita teladani dari almarhum.
“Ferry Mursyidan Baldan itu tokoh nasional, yang nyaris sepanjang hidupnya dia dedikasikan untuk memikirkan orang banyak,” kata Mr. Ong, penggagas buku itu.
Menurutnya, sebagai tokoh, Ferry Mursyidan memang telah menyiapkan dirinya sejak masih muda.
Ia mengasah talenta kepemimpinannya dengan menjadi Ketua Umum HMI Cabang Bandung, Ketua Umum Badko HMI Jawa Barat, hingga Ketua Umum PB HMI 1990-1992. (*)
Tinggalkan Balasan