Yaitu memajukan Pendidikan Islam dan meningkatkan ekonomi umat, dengan membangun potensi pariwisata dan budaya religi di Kota Palu.
Jalan SIS Aljufri sebagai Kawasan Religi, sudah sepatutnya mengikut puka dengan beragam program dan kegiatan bernuansa islami yang berkesinambungan, dan bukannya sekadar membangun infrastruktur dan fasilitas fisik semata.
Seperti syair Guru Tua berjudul Kemerdekaan, Pendidikan Islam yang modern dan merdeka, serta kedaulatan ekonomi umat Islam di Kota Palu, sudah sepatutnya pula menjadi fokus utama dari Alkhairaat dan Pemerintah Kota Palu, yang bekerja sama dalam perhelatan Haul Guru Tua dan Festival Raodhah ini.
Kepariwisataan menjadi trigger, untuk melanjutkan cita-cita besar Guru Tua tersebut.
Visi besar yang ingin dibangun oleh Alkhairaat bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Palu dalam even tersebut, untuk “menjadikan event kebudayaan Islam dan pariwisata religi terbaik di Provinsi Sulawesi Tengah dan Kawasan Timur Indonesia”, bukanlah sekadar jargon semata.
Keinginan besar mewujudkan misi dari perhelatan event ini, untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan Islam di Kota Palu dan Sulawesi Tengah, dan memberikan pengalaman edukatif religius, serta menyajikan kultur dan lingkungan islami yang tidak terlupakan bagi pengunjung festival, juga mulai menampakkan wujudnya.
Keberadaan dari 1.550 Madrasah dan 36 Pondok Pesantren Alkhairaat yang tersebar di 13 Provinsi di Indonesia bukanlah sekadar data, tetapi gambaran konkret dari potensi besar, dalam memajukan pendidikan Islam dan ekonomi umat di masa depan.
Dalam seminar yang digelar pada pelaksanaan Haul Guru Tua dan Festival Raodhah tahun 2022 lalu, telah mengemuka gagasan Digitalisasi Pendidikan Islam.
Gagasan ini memang bukanlah hal baru, namun menjadi lapisan baru dari sejarah Pendidikan Islam yang dirintis oleh Guru Tua, bukanlah sekedar utopia, jika di masa depan Perguruan Islam Alkhairaat akan menjadi sentrum teknologi dan pusat peradaban Islam baru di Kawasan Timur Indonesia.
Gagasan-gagasan seperti inilah yang menjadikan Haul Guru Tua dan Festival Raodhah berbeda dengan even-even pariwisata lainnya di Sulawesi Tengah dan wilayah lainnya.
Diferensiasi yang terbangun dalam event ini juga, menghadirkan wajah baru bagi konsep even pariwisata, yakni peristiwa religius bertemu dengan perhelatan festival tanpa sedikitpun mengurangi nilai-nilai religiusitas dari Haul Guru Tua itu sendiri.
Hal ini tentu memerlukan kurasi dan konsep event yang benar-benar terencana dengan baik, yang tentunya telah melewati diskusi yang panjang dan co-management yang baik.
IKON PENTING
Kawasan Religi Jalan SIS Aljufri adalah ikon penting di Kota Palu, yang menjadi bagian dari sejarah Kota Palu. Di awal tahun 70-an hingga 90-an, kawasan ini telah berkembang menjadi ruang urban penting.
Tinggalkan Balasan