POSO – Para petani kopi kopi di Lembah Napu, Kabupaten Poso, kini sedang melakukan persiapann untuk panen raya kopi pada Juli 2020 nanti. Begitu yang disampaikan Yulianus, petani kopi dari Desa Watutau Kecamatan Lore Peore.
“Dalam seminggu ke depan, petani di hampir seluruh Lembah Napu ini akan panen kopi, semoga cuaca juga mendukung agar proses panen bisa berjalan lancar,” kata Yulianus kepada Kaidah.id, 23 Juni 2020.
Yulianus sendiri menggarap kebun kopi seluas dua hektare. Tapi setiap kali panen, ia baru bisa menghasilkan 300 sampai 500 kilogram. Berbeda dengan tanaman kopi petani lainnya yang sudah menanam sejak lama, mereka bisa menghasilkan kopi sampai 1 ton per hektarenya.
“Selain kakao, sebagaian besar petani di sini tanam kopi, karena dalam setahun bisa sampai dua kali panen,” katanya.
Hasil panen itu, kata Yulianus, dijual ke Kota Palu, Manado dan Makassar seharga Rp.22.500 per kilogram.
Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Poso menyebutkan, tahun 2018 luasan lahan produksi Kopi di empat kecamatan, yakni di Lore utara seluas 159 hektare, Lore Tengah 219 hektare, Lore Timur 391 hektare dan Kecamatan Lore Peore 182 hektare.
Sedangkan untuk Produksi tahun 2018, di Kecamatan Lore utara sebanyak 95.30 ton, Lore Tengah 99.40, Lore Timur 324.15 ton, Lore Peore 200 ton.
Di Lembah Napu, jenis kopi yang mendominasi adalah kopi Robusta, tetapi sekarang petani juga telah menanam kopi jenis Arabica, karena wilayah lembah Napu memiliki ketinggian yang cukup bagi budidaya kopi Arabica. *
Tinggalkan Balasan