JAKARTA, KAIDAH.ID – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan perombakan pengurus masa khidmat 2022-2027. Ulyas Thaha yang juga Kakanwil Kementerian Agama Sulawesi Tengah (Sulteng), diberhentikan dengan hormat dari jabatan Ketua PBNU.

PBNU juga memberhentikan dengan hormat KH Amiruddin Nahrawi, dan Robikin Emhas dari jabatan Ketua PBNU.

Selain itu, organiasi Islam terbesar itu juga memberhentikan Ahmad Nadzir, Burhanuddin Mochsen, dan Ashari Tambunan dari jabatannya sebagai bendahara PBNU.

Selain membehentikan pengurus, PBNU juga turut melakukan pergantian posisi jabatan para pengurus. Mereka yang diganti di antaranya KH Masyhuri Malik yang semula menjabat sebagai a’wan PBNU menjadi Ketua PBNU.

Kemudian, Nusron Wahid berganti posisi dari semula Wakil Ketua Umum PBNU menjadi Ketua PBNU. Amin Said Husni yang semula Ketua PBNU menjadi Wakil Ketua Umum PBNU.

Terdapat pula nama Mohammad Jusuf Hamka, kini berganti posisi dari sebelumnya Ketua PBNU, menjadi Bendahara PBNU. Kemudian Fahmy Akbar Idries, yang awalnya Bendahara PBNU menjadi Ketua PBNU.

Sementara itu, H Mohammad Faesal yang semula Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, pindah posisi menjadi Ketua PBNU. Selanjutnya, A Suaedy dan KH Ulil Abshar Abdalla sebagai Ketua PBNU.

Terdapat pula nama Hj Safira Machrusah, H Amir Ma’ruf, dan H Ahmad Ginanjar Sya’ban sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PBNU.

Sedangkan Bendahara Umum yang sebelumnya berada di tangan Mardani Maming, berganti ke Gudfan Arif yang sebelumnya sebagai bendahara.

Keputusan perombakan pengurus PBNU itu berdasarkan Surat Keputusan PBNU Nomor 01.b/A.II.04/06/2023 tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027. (*)