PALU, KAIDAH.ID – Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, mengaku senang dan bangga terhadap Prof. Dr. Lukman S. Thahir yang terpilih sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu.

“Saya senang dan bangga, akhirnya sahabat saya menjadi Rektor UIN Datokarama,” kata Rusdy Mastura, dalam pertemuan silaturahim dengan pihak UIN Datokarama Palu, 25 Oktober 2023 lalu.

Profesor Lukman S Thahir usai dilantik sebagai Rektor UIN Datokarama Palu oleh Menteri Agama pada Kamis, 19 Oktober 2023 di Jakarta.

Setelah pelantikan, Prof. Lukman langsung bersilaturahmi dan berkoordinasi dengan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dan kepala daerah se Sulteng.

Saat bersilaturahmi dengan Gubernur Cudy, Prof Lukman didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Profesor Abidin Djafar dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Doktor M Idhan.

Pada pertemuan tersebut, Gubernur Cudy mengakui sangat akrab dengan Prof Lukman.

“Secara emosional, saya sangat dekat dengan Prof. Lukman, kata Gubernur.

Bertemunya dua sahabat | Foto: Humas UIN Datokarama

Pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit di ruang kerja Gubernur Sulteng, membahas sinergi program dengan tujuan untuk percepatan Pembangunan Sulteng pada aspek pendidikan, sosial budaya dan keagamaan.

Gubernur menyampaikan terima kasih kepada UIN Datokarama, yang telah berkomitmen kuat untuk membantu percepatan pembangunan Sulteng yang berkelanjutan.

Gubernur juga berterima kasih kepada Rektor Prof. Lukman S Thahir dan jajarannya, yang telah meluangkan langkah dan waktu untuk bersilaturahim dalam rangka penguatan sinergi kelembagaan.

Rektor UIN Datokarama Profesor Lukman S Thahir mengatakan, pengembangan kelembagaan pendidikan, dibutuhkan dukungan dari multipihak, salah satunya Pemerintah Provinsi Sulteng.

Menurut Prof. Lukman, sebagai perguruan tinggi yang memiliki peran dalam pembangunan manusia, UIN sangat membutuhkan dukungan Gubernur Sulteng dalam optimalisasi pembinaan dan pengembangan intelektual, spitirual dan moral, serta keterampilan, generasi muda Sulteng.

“Dalam konteks pengembangan ini, kolaborasi menjadi kunci. Oleh karena itu, UIN membuka diri dan bersedia bekerja sama dengan Pemprov Sulteng,” katanya.

Rektor menegaskan, kerja sama itu, bukan hanya untuk kepentingan UIN semata, tetapi juga menjadi kepentingan daerah.

Percepatan pembangunan dan pengembangan daerah, kata dia, membutuhkan peranan perguruan tinggi, khususnya dalam hal penyediaan sumber daya manusia yang terampil dalam menerjemahkan visi pembangunan ke dalam program kegiatan.

“Maka inergi ini dilakukan dalam konteks simbiosis mutualisme. Artinya, bukan hanya untuk kepentingan sepihak, tetapi mengedepankan kepentingan parapihak dan tidak ada yang dirugikan,” tandasnya. (*)