TURKI, KAIDAH.ID – Selalu ada keajaiban dalam setiap bencana. Itu yang terjadi di Turki dan Suriah. Seorang anak berusia 5 tahun, berhasil selamat meskipun telah tertimbun reruntuhan selama 12 jam.
Secara normal, seharusnya anak ini tidak akan selamat, karena sudah tertimbun puing-puing reruntuhan bangunan selama 12 jam. Tetapi pengakuannya yang bikin merinding.
Reporter Televisi Turki Haber berhasil mewawancarai anak yang berusia 5 tahun itu. Reporter TV Haber bertanya dalam Bahasa Arab: “Apakah kamu tidak merasa lapar selama berjam-jam?,”
Anak itu menjawab: “Ada seorang lelaki berbaju putih yang sering mendatangiku, memberiku makan, memberiku minum, lalu ia pergi. Demi Allah,” begitu jawaban anak tersebut.
Kisah itu viral di Twitter. Saad Turkmen mengisahkannya di Twitter dalam Bahasa Arab. Kemudian Bapaknya Zubair dengan nama akun @faruqi_ihsanul menerjemahkannya dan mengirimkan kembali di berandanya.
Kejadian lainnya di Kota Salqin Idlib. Ada bocah kecil perempuan yang terkubur selama 2 hari dalam reruntuhan. Saat berhasil dievakuasi, tiada nampak kepenatan padanya.
Sementara itu, di Hatay Turki, bayi yang berusia 2 bulan, terjebak di bawah reruntuhan bangunan selama 128 jam. Dengan izin Allah tim penyelamat berhasil mengevakuasinya dalam keadaan selamat.
Keajaiban lain lagi, seorang bayi perempuan lahir di bawah reruntuhan gempa di Turki. Ia menjadi saksi kematian ibunya sesaat selepas melahirkannya. Saat ini, bayi yang baru lahir itu mendapat perawatan di rumah sakit Afrika Aleppo. Bayi itu diberi nama Aya oleh keluarganya.
Keajaiban lainnya, terjadi pada Sabtu, 11 Februari 2023. Ada 5 orang dalam satu keluarga berhasil selamat, setelah Tim Penyelamat menemukan mereka dari dalam puing-puing reruntuhan bangunan.
Peristiwa penyelamatan lima orang dalam satu keluarga itu terjadi di Kota Nurdagi, Provinsi Gaziantep. Awalnya tim penyelamat berhasil mengevakuasi seorang ibu bernama Havva dan putrinya yang bernama Fatmagul Aslan dari antara gundukan puing bangunan.
Kemudian tim penyelamat kembali menolong sang ayah yang bernama Hasan Aslan. Tetapi dia menolak dan meminta meminta agar tim menyelamatkan dahulu satu putrinya lagi yang bernama Zeynep dan satu putranya bernama Saltik Bugra.
Setelah empat orang satu keluarga itu berhasil selamat, barulah tim menyelamatkan sang ayah.
“Allahu Akbar. Tuhan Maha Besar,” begitu tim penyelamat bersorak setelah berhasil mengeluarkan satu keluarga dari puing-puing reruntuhan.
Tidak hanya itu, beberapa jam kemudian tim juga berhasil menyelamatkan seorang anak perempuan berusia tiga tahun bersama ayahnya di Kota Islahiye, Provinsi Gaziantep.
Satu jam setelah itu, tim penyelamat juga berhasil menyelamatkan seorang anak berusia tujuh tahun di Provinsi Hatay. Penyelamatan itu terjadi setelah 132 jam pasca gempa.
Cerita mengharukan terjadi juga saat seorang remaja berusia 16 tahun, Kamil Can Agas yang bertanya tentang hari setelah berhasil ditarik dari puing-puing reruntuhan bangunan di Kahramanmaras, Turki. (*)
Tinggalkan Balasan