SIGI, KAIDAH.IDKetua Himpunan Petani Kopi Kamanuru, Desa Dombu Kecamatan Marawola Barat, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, Awaludin, menargetkan penanaman Kopi Arabica seluas 60 hektare, setelah berhasil mengembangkan budidaya kopi hingga pemasarannya telah sampai ke manca negara.

“Kopi ini dulu belum dikelola seperti saat sekarang, tapi setelah mendapat pendampingan dari mulai memilih bibit, penanaman, pemeliharaan, pemanenan hingga pasca panennya sampai pasar, kami benar-benar merasakan perubahan pendapatan dari kopi ini,” kata Awaludin di hadapan Bupati Sigi, Mohamad Irwan yang didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Dinas Koperasi dan UMKM serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kamis 19 Mei 2021.

Ia menyebutkan, dulu harga kopi hanya berkisar Rp17.000 hingga Rp18.000 per kilogram. Namun, dengan kopi yang telah dikelola dan diproses menjadi produk kemasan dengan merek Kopi Kamanuru, harga bisa mencapai Rp200 ribu  hingga Rp280 ribu per kilogram.

“Bahkan telah memenuhi permintaan dari manca negara seperti Dubai dan Jepang,” kata Awaludin.

Dia menjelaskan, proses pengolahan pasca panen Kopi Kamanuru secara natural, menghasilkan harga yang tertinggi yaitu Rp280 ribu per kilogram.

“Memang butuh kesabaran dan ketelitian sampai mendapat hasil seperti saat ini. Makanya kami pun bersemangat untuk terus mengembangkan kopi di wilayah ini,” ujarnya.

Di hadapan Bupati Sigi Mohamad Irwan, Ketua Himpunan Petani Kopi Kamanuru meminta bantuan, agar dapat memfasilitasi peralatan pembersihan dan pengolahan lahan untuk penanaman kopi.

Menanggapi permintaan tersebut, Bupati Sigi menjelaskan, apa yang disampaikan merupakan bagian dari program pemerintah dalam mengembangkan potensi agrobisnis di Kabupaten Sigi.

BUPATI Sigi, Mohammad Irwan Lapatta saat ikut langsung melakukan Proses Panen Kopi di Desa Dombu Marawola Barat, Kamis (19/5). | Foto : Subarkah/Kaidah.id

“Membangun Sigi harus melibatkan semua elemen untuk sama-sama bergerak membangun. Untuk pengembangan kopi, telah masuk dalam program utamanya dalam pengembangan industri kecil dan menengah,” kata Bupati.

Bupati Sigi menyampaikan, Dinas Pertanian diharapkan membangun rumah pasca panen, sedangkan Dinas Koperasi dan UKM untuk membangun Industri kecil dan dari dana desa.

“Saya minta per desa mendapatkan 5 ribu bibit kopi ,” kata Bupati. (ABL)