PALU, KAIDAH.ID – Juru Bicara Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Koalisi Indonesia Maju Provinsi Sulteng, Andika menilai Capres Prabowo unggul dibanding dua kandidat lainnya pada debat perdana, Selasa, 12 Desember 2023 malam.

“Dari sesi pertama hingga akhir, pasangan Prabowo-Gibran lebih konkret menyampaikan jawaban dari materi debat,” nilai Andika usai nonton bareng Debat Capres di Sekretariat TKD Prabowo-Gibran Sulteng di Palu.

Menurut Andika, isu mengenai pemerintahan, hukum, HAM, dan pemberantasan korupsi, sangat jelas dan tegas disampaikan oleh Capres Prabowo Subianto.

“Sistem pemerintahan yang berkeadilan dan komitmen beliau (Prabowo) soal pemberntasan korupsi, sangat tegas dan menjadi prioritas,” nilai Andika yang juga Tenaga Ahli Gubernur Sulteng itu.

Andika menyampaikan, dalam pemaparan Prabowo terkait hukum, HAM, perbaikan pemerintahan paling utama dan teratas, sesuai dengan visi misi yang diusung pasangan Prabowo-Gibran.

Selain itu, katanya, terkait penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan, sudah dibuktikan oleh Prabowo dan Gibran.

“Kesimpulan kami, kandidat kami Prabowo cukup unggul di debat pertama ini,” imbuhnya.

Lantaran itu, Andika mengajak rakyat untuk tidak perlu lagi meragukan kemampuan Prabowo-Gibran memimpin Indonesia ke depan.

Ia optimistis Prabowo-Gibran mampu mewujudkan visi-misi Presiden Joko Widodo menjadikan Imdonesia maju, Indonesia emas tahun 2045.

Andika yakin, rakyat sudah tahu mana penyampaian kandidat yang betul-betul masuk dalam konteks masalah, dan mana yang hanya sebatas retorika dan permainan kata-kata tapi tidak menyentuh konteks yang sebenarnya.

Andika menambahkan, dalam sesi kedua terkait sistem demokrasi yang sudah berjalan baik saat ini, Anies Baswedan dinilai ngawur, karena menilai sistem sudah tidak berjalan sebagaimana mestinya.

“Anies mengatakan, kurang lebih seperti ini, demokrasi tidak berjalan baik ada semacam intervensi kekuasaan terhadap partai. Ini kan ngawur, padahal dia terpilih jadi Gubernur Jakarta berdasarkan demokrasi, lewat jalur partai,” katanya.

Menurut Andika, Capres Anies juga lupa, kalau bahwa Prabowo memberikan dia tiket untuk maju jadi Gubernur DKI melalui partai politik, salah satunya Partai Gerindra.

“Dan dipilih sesuai demokrasi yang sudah berjalan baik, tanpa ada intervensi kekuasaan. Artinya, demokrasi sudah berjalan dengan baik sejak reformasi,” tegas Andika.

Anies Baswedan, kata Andika, membuat blunder dalam debat tersebut, ketika ditanya soal pengendalian polusi di Jakarta dengan PAD Jakarta yang begitu besar, namun dia menjawabnya ngawur.

“Jawaban Anies hanya menyalahkan angin. Jawaban yang ngawur,” tandas Andika. (*)