POSO, KAIDAH.ID – Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melaksanakan Koordinasi dan Komunikasi (Korkom) di di PT. Poso Energy, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu, 2 Juli 2022.

Hadir dalam Korkom ini di antaranya Ketua Komisi III Sonny Tandra, H. Zainal Abidin Ishak, Muhaimin Yunus Hadi, Huisman Brant Toripalu, dan didampingi Kabag Persidangan Masrida dan Kabag Perundang–undangan Sitti Rahmawati.

Rombongan Anggota DPRD Sulteng ini, diterima jajaran manajemen PT Poso Energy, yakni Tajuddin Nur, Sahroni dan Muhammad Syafri sekira pukul 13.00 Wita di Ruang Pertemuan PT. Poso Energy.

Kegiatan Korkom ini, merupakan kegiatan rutin yang menjadi salah satu tugas dan perintah yang telah tercantum pada Undang-Undang Nomor 23 dan PP 18.

Dalam kesempatan ini, Sonny Tandra mengatakan, pihak DPRD Sulteng sebelumnya telah mengikuti rapat koordinasi soal kelistrikan di Kementerian ESDM.

Sony Tanda menyayangkan adanya Tower yang tidak digunakan secara maksimal dengan alas dan jaringan.

“Kami telah bertemu PT Bukaka dan mereka menyatakan siap membangun dengan sistem apasaja. Jadi tidak ada alasan lagi untuk hal itu,” tegasnya.

Apalagi, kata Sony Tandra, Kabupaten Morowali sangat membutuhkan pasokan listrik karena luasan areal pertambangan yang dulu hanya 2000 hektare luasan. Namun sekarang sudah 4000 dan yang sudah terpakai 3.600 hektare.

“Ada 48 tenant yang akan masuk. Itu artinya, kebutuhan listrik cukup besar di sana. Kita ketahui bersama, listrik yang dibangun Poso Energy ini adalah green energy yang memang didorong oleh Pemerintah Indonesia maupun dunia,” katanya.

Olehnya, walaupun di Morowali dibangun PLTU batu bara, secara perlahan lahan akan dihentikan kalau jaringan ini sudah ada di sana.

“Jadi percaya saja, apa yang sudah dibangun ini merupakan komitmen dunia,” kata Sony Tandra.

Sonny Tandra juga menyampaikan niat baik PT Bukaka yang juga akan memperbaiki jalan dan hal itu telah disampaikan Kepada Gubernur Sulteng.

Sony berharap, ada kepedulian dari PT Poso Energy dibantu dengan APBD yang akan bisa selesai sebelum 2024, khususnya jalan dari Tonusu sampai ke Pendolo.

“Apabila ini terealisasi, apa yang selama ini diributkan masyarakat akan selesai. Semua akan bungkam, karena kepedulian Poso Energy terhadap wilayah Poso cukup besar, khususnya di pinggiran danau, karena walaupun sudah ada rumah sakit, tetapi belum terlalu dirasakan semua orang,” katanya.

Anggota DPRD Sulteng, Muhaimin Yunus Hadi dalam kesempatan ini mengapresiasi PT. Bukaka dan Poso Energy, karena telah memberikan kontribusi terhadap daerah baik Kabupaten Poso maupun Provinsi dari Rp7 miliiar hingga mencapai Rp18 miliar.

“Itu artinya telah meningkatkan taraf kehidupan ekonomi di masyarakat, sehingga pada saat ini dibutuhkan sinergisitas antara PT. Poso Energy dengan anggota DPR,” katanya.

Manajer Bendung dan Lingkungan PT Poso Energy, Sahroni menyampaikan, mengenai pemakaian listrik telah terdata melalui link. Jadi setiap waktu dapat diketahui berapa yang keluar.

Komisi III DPRD Sulteng menjadwalkan pertemuan Non-formal sambil menyiapkan data–data yang diperlukan, sehingga jika sudah terjadwal bisa langsung dijalankan.

Sebelum pertemuan berakhir, anggota Komisi III DPRD Sulteng beserta staf pendamping meninjau lokasi fishway dan turbin untuk mengetahui bagaimana cara sistemnya berjalan. (*)