JAKARTA, KAIDAH.ID – Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menerima kunjungan Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, ST., MBA., IPU, ASEAN Eng, di ruang kerjanya di Gedung C, Komplek Kantor Kementerian Transmigrasi, Kalibata, Jakarta, pada Selasa, 18 Maret 2025.

Pertemuan ini membahas potensi kerja sama dalam berbagai bidang, termasuk program magang, kuliah kerja nyata (KKN), serta pengembangan desa wisata di kawasan transmigrasi.

Wamen Viva Yoga menyambut baik kedatangan pimpinan Universitas Esa Unggul dan mengungkapkan, hubungan komunikasi dengan kampus tersebut telah terjalin sejak lama.

“Saya senang mendapat kunjungan dari Bapak Rektor dan pimpinan lainnya. Beberapa hari yang lalu saya juga menjadi keynote speech dalam acara yang digelar Universitas Esa Unggul,” ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Kementerian Transmigrasi menyatakan keterbukaannya untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi. Viva Yoga menegaskan, pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat di kawasan transmigrasi adalah prioritas Utama.

“Kita akan fokus menjajaki kerja sama dalam pengembangan desa wisata,” ujarnya.

Saat ini, terdapat 61 desa wisata di kawasan transmigrasi yang terbagi dalam tujuh kategori tematik, yaitu agrowisata, budaya, edukasi, gunung, kuliner, sungai, dan pantai. Setiap kategori memiliki lokasi yang tersebar di berbagai daerah:

  • Agrowisata: Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Tengah, NTB, Gorontalo, Sulawesi Selatan.
  • Wisata Budaya: Sumatera Barat, Kalimantan Timur, NTT.
  • Wisata Edukasi: Bangka Belitung, NTT, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara.
  • Wisata Gunung: Aceh, NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara.
  • Wisata Pantai: Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara.
  • Wisata Sungai: Aceh, Sumatera Selatan, Lampung, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara.
  • Wisata Kuliner: Sulawesi Tenggara.

Viva Yoga berharap, kerja sama dengan Universitas Esa Unggul dapat mengoptimalkan potensi desa wisata tersebut, dan memberikan dampak ekonomi bagi para transmigran serta masyarakat sekitar.

“Dengan adanya pembinaan dari akademisi, diharapkan wisata di kawasan transmigrasi semakin berkembang, dan kesejahteraan masyarakat juga meningkat,” jelasnya.

Sebagai upaya pengembangan desa wisata, Kementerian Transmigrasi juga akan memberikan pelatihan kepada warga transmigran. Pelatihan ini mencakup berbagai keterampilan, seperti pengelolaan pariwisata, pengembangan UMKM, peningkatan kesadaran hukum, hingga literasi keuangan.

“Kami ingin memastikan, desa wisata ini tidak hanya berkembang secara fisik, tetapi juga memberdayakan masyarakatnya agar lebih mandiri,” tutur Viva Yoga, yang juga mantan anggota Komisi IV DPR RI.

Ia menekankan pentingnya segera merealisasikan rencana kolaborasi ini, agar manfaatnya bisa segera dirasakan oleh masyarakat.

“Yang paling penting adalah aksi nyata untuk mengembangkan kawasan transmigrasi secara konkret,” tegasnya. (*)

Editor: Ruslan Sangadji