SIGI, KAIDAH.ID – Ketua Bidang Konservasi Energi MN KAHMI, Farid Djavar Nasar, mengungkapkan bahwa bonus demografi di Indonesia hadir lebih cepat dari perkiraan sejumlah pakar.
“Bonus demografi lebih cepat hadir dan lebih awal dari yang diperkirakan,” ujar Farid saat membuka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) KAHMI Sulawesi Tengah di Sigi, Sabtu, 27 September 2025.
Menurutnya, bonus demografi yang semula diperkirakan baru terjadi pada 2030 dengan puncaknya pada 2040, ternyata sudah dirasakan saat ini, termasuk di Sulawesi Tengah.
Salah satu indikator yang bisa dilihat, kata dia, adalah ramainya kafe dan restoran di Kota Palu dan sekitarnya, yang dipenuhi anak muda berusia 16–25 tahun setiap malam.
“Generasi Z sudah mulai padat dan bertumbuh, mereka bahkan mulai mengalahkan generasi milenial,” ungkap Farid.
Ia menegaskan, dalam konteks hadirnya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi kader, maka generasi Z harus menjadi salah satu fokus pembinaan.
“Kaderisasi harus terus dilakukan. Sementara KAHMI bertugas memastikan proses pengkaderan tetap berjalan,” pesan Farid Djavar Nasar.
Rakerwil KAHMI Sulawesi Tengah masa bakti 2025–2030 dihadiri pengurus Majelis Daerah (MD) KAHMI dari 13 kabupaten dan kota se-Sulteng. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan jalan sehat untuk memperingati Milad ke-59 KAHMI.
Sementara itu, Ketua Umum MW KAHMI Sulteng, Andi Mulhanan Tombolotutu, mendorong kader dan alumni HMI, agar berperan aktif membuka lapangan pekerjaan di tengah bonus demografi yang dimiliki Indonesia.
Ia menyebutkan, pada 2024 jumlah penduduk usia produktif telah mencapai sekitar 70 persen dari total 283 juta penduduk Indonesia.
“Jangan sampai di usia produktif, tetapi tidak produktif. Pada akhirnya, justru akan menjadi beban negara,” tandas Mulhanan yang juga Ketua LMKN Pencipta ini.
Editor: Ruslan Sangadji

Tinggalkan Balasan