Peneliti keamanan internet dari The Record mengungkapkan ada 10 Kementerian dan Lembaga pemerintah di Indonesia termasuk BIN, dibobol oleh Mustang Panda Group asal China. Mereka menggunakan private ransomware bernama Thanos. Peretasan itu dikaitkan dengan upaya spionase Tiongkok dalam menghadapi situasi yang menghangat di Laut China Selatan.

JAKARTA, KAIDAH.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dkritik sebagai lembaga yang tak bisa berbuat apa-apa. Seperti macan ompong. Aumannya kencang tapi tidak bisa menggigit.

Kritik itu disampaikan anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS Sukamta, terkait kasus peretasan jaringan internal 10 kementerian dan Badan Intelijen Nasional. Kemudian kasus penipuan online, pembobolan jutaan data seperti angin lalu tak jelas arahnya.

“Kominfo yang dipimpin Johnny G. Plate itu hanya sebatas bisa memblokir situs-situs porno, judi, penipuan dan SARA,” kata Sukamta.

Sukamta meminta agar Kementerian Kominfo serius melindungi situ sdan data-data strategis pemerintah.

“Kominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) harus bertanggung jawab menjaga dan melindungi dunia siber Indonesia.

Sebelumnya, peneliti keamanan internet dari The Record mengungkapkan ada 10 Kementerian dan Lembaga pemerintah di Indonesia termasuk BIN, dibobol oleh Mustang Panda Group asal China. Mereka menggunakan private ransomware bernama Thanos. Peretasan itu dikaitkan dengan upaya spionase Tiongkok dalam menghadapi situasi yang menghangat di Laut China Selatan.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian menilai kebocoran data dan pembobolan yang diduga berhasil dilakukan hacker asal China terhadap 10 Kementerian dan BIN, karena sejumlah instansi kerap ambil jalan pintas memakai swasta dalam mengamankan data-data mereka. *