PALU, KAIDAH.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menyiapkan tahapan-tahapan pelaksanaan Pemilu, baik itu untuk Pemilihan Presiden, Pemilihan Legislatif, serta Pemilihan Kepala Daerah Serentak Nasional 2024.

Pemilu 2024, akan terbagi dua bagian, yaitu Pemilu Nasional yang di dalamnya ada Pilpres dan Pemilu Legislatif, serta Pemilu Daerah yang akan memilih pasangan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota.

Secara nasional, nama-nama tokoh penting di Tanah Air telah menyiapkan diri dan disiapkan timnya untuk bertarung pada Pilpres 2024. Partai-partai politik juga telah melakukan konsolidasi dari pusat hingga daerah. Sejumlah pendekar politik telah menyiapkan peralatan “perang” sejak dini, untuk memasuki “hutan belantara politik” 2024 nanti.

Naharuddin Abdul Gani, anggota KPU Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), mengatakan, pelaksanaan Pemilu serentak secara Nasional itu berdasarkan pada ketentuan Pasal 201 Ayat 8 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, yang menegaskan tentang pemilihan serentak secara nasional pada November 2024.

“Jika mengacu pada ketentuan undang-undang itu maka seluruh kabupaten kota di Sulteng juga harus melaksanakan Pemilu Kepala Daerah secara serentak pada November 2024,” kata Naharuddin.

Atas dasar itulah, para tokoh di daerah pun telah menyiapkan diri sejak dini, mereka  telah pasang kuda-kuda. Gerilya politik, silaturahmi politik, kunjungan politik, pertemuan politik, perjumpaan politik dengan berbagai metode telah dilakukan.

Dari seluruh kabupaten dan kota di Sulteng, Kabupaten Sigi menjadi salah satu daerah yang ramai diperbincangkan banyak pihak, entah itu di forum-forum formal maupun informasl. Di media sosial berseliweran foto-foto para tokoh yang tengah beraktivitas bersama rakyat.

Di Sigi, ada Dokter Nirwansyah Parampasi (Om Dokter), Moh. Agus Lamakarate, Ny. Azizah (istri Mohammad Irwan, Bupati Sigi saat ini), Nurzain Djaelangkara yang sudah mulai disebut-sebut bakal maju bertarung pada Pilkada serentak November 2024 kelak.

Para tokoh itu, ada yang bekerja dalam senyap, ada pula yang sudah menampakan dirinya secara terbuka di hadapan publik, sambil menyatakan akan maju bertarung pada Pilkada 2024 di Sigi. Sosialisasi diri sudah dilakukan. Lembaga survei nasional sudah dibayar untuk membaca kecenderungan pemilih terhadap tokoh-tokoh itu.

Tujuannya, untuk menjadi jualan kepada partai politik, agar dapat dilirik untuk disurvei oleh lembaga survei yang disiapkan partai politik nantinya. Atau akan diintip oleh partai politik, untuk kemudian diusung pada Pilkada serentak itu.