JAKARTA, KAIDAH.ID – Indo Riset merilis hasil survei elektabilitas tiga bakal calon Presiden, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Hasilnya, elektabilitas Anies mengalami kenaikan di beberapa wilayah seperti di awa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi dan Gorontalo.

Sedangkan elektabilitas Prabowo Subianto mengalami penurunan di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan.

Kemudian Ganjar Pranowo cenderung stagnan, tapi juga mengalami penurunan elektabilitas di Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi.

Meski begitu, secara keseluruhan bakal Capres Prabowo Subianto masih unggul dari dua kandidat lainnya.

Berikut hasil survei Indo Riset terkait elektabilitas capres 2024:

Prabowo Subianto

  • Agustus 2023 : 38,3%
  • September 2023 : 34,8%

Ganjar Pranowo

  • Agustus 2023: 34,4%
  • September 2023 : 34,4%

Anies Baswedan

  • Agustus 2023: 22%,
  • September 2023: 25,2%

Indo Riset juga mengeluarkan hasil tentang tren suara sebagai berikut:

Anies Baswedan

  • Jawa Barat: dari 24,7% menjadi 31,6%
  • Jawa Tengah dan Yogyakarta: dari 8,3% menjadi 14,4%
  • Jawa Timur: dari 12,8% menjadi 22,2%
  • Bali dan Nusa Tenggara: dari 6,7% menjadi 16,7%
  • Sulawesi dan Gorontalo: dari 23,5% menjadi 35,3%

Ganjar Pranowo

  • Jawa Tengah dan Yogyakarta: dari 70,0% menjadi 65,6%
  • Bali dan Nus Tenggara: dari 51,7% menjadi 48,3%
  • Sulawesi dan Gorontalo: dari 18,8% menjadi 10,6%

Prabowo Subianto

  • Sumatera: dari 41,5% menjadi 38,1%
  • Jawa Barat: dari 46,0% menjadi 40,5%
  • Jawa Timur: dari 40,6% menjadi 32,8%
  • Kalimantan: dari 48,0% menjadi 32,0%

Survei dilakukan pada 11-18 September 2023, menggunakan metode multi-stage random sampling. Sampel dipilih secara acak mempertimbangkan proporsi antara jumlah penduduk dengan distribusi sample per provinsi, proporsi penduduk yang tinggal di pedesaan dan perkotaan, serta proporsi jenis kelamin laki-laki 50% dan perempuan 50%.

Ada 1.200 sampel yang diwawancara secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Dalam proses kendali mutu dilakukan dengan mewajibkan enumerator melaporkan penggunaan sharelive location, spotcheck lapangan sebesar 25% oleh koordinator provinsi, serta call-back oleh tim pusat sebesar 75%. (*)