JAKARTA, KAIDAH.ID – Kabupaten Parigi Moutong menjadi salah satu daerah di Sulawesi Tengah (Sulteng), yang menerima Anugerah Adipura Tahun 2023.

Penjabat Bupati Parigi Moutong Richard Arnaldo Djanggola, yang diundang menerima penghargaan tersebut, pada Selasa, 5 Maret 2024 di Jakarta.

“Parigi Moutong menerima penghargaan Adipura 2023 dengan kategori kota kecil,” kata Richard Arnaldo kepada kaidah.id, Selasa sore.

Penerimaan penghargaan yang berlangsung di Gedung Manggala Wanabakti, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat itu, berdasarkan surat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun, Nomor UN.13/PSLBJ/PAS/PLB.0/2/2024 tentang Penganugrahan Penghargaan Adipura 2023.

TARGET NOL EMISI PADA 2050

Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin menyerahkan secara langsung Penghargaan Adipura Tahun 2023 kepada Kabupaten Parigi Moutong, karena dinilai berprestasi dalam pengelolaan kebersihan dan kesehatan lingkungan hidup.

Pada ajang penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) ini, Wapres menyoroti masalah pengelolaan sampah, yang saat ini menjadi salah satu perhatian utama pemerintah.

“Di tahun 2025, kita menetapkan target Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas) pengurangan sampah sebesar 30%, dan penanganan sampah sebesar 70%. Selain itu, Pemerintah juga menargetkan Nol Sampah Nol Emisi di tahun 2050,” sebut Wapres dalam pidatonya di Auditorium Manggala Wanabhakti, Kementerian LHK.

Untuk mewujudkan target-target tersebut, Wapres Ma’ruf Amin mendorong pemerintah daerah agar menerapkan sistem pengelolaan sampah secara terpadu dari hulu ke hilir.

“Sistem terintegrasi ini tidak hanya membutuhkan terobosan-terobosan yang implementatif, tetapi juga menuntut kinerja optimal pemerintah daerah, serta partisipasi aktif masyarakat,” tegas Wapres seperti rilis dari Setwapres yang diterima kaidah.id Selasa malam.

Wapres menambahkan, persoalan pengelolaan sampah menjadi isu yang semakin kompleks dan terus berkembang. Bahkan, pengelolaan sampah di Indonesia tidak bisa lagi dilaksanakan secara konvensional, sehingga memerlukan dukungan teknologi modern.

“Saya minta pemerintah daerah agar dapat melaksanakan kegiatan penanganan sampah yang terintegrasi dari hulu ke hilir, dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular dan berbasis teknologi ramah lingkungan,” pintanya.

Penjabat Bupati Parigi Moutong Richard Arnaldo | Foto: ist

Wapres menerangkan, pelibatan peran aktif masyarakat juga harus terus dilakukan, untuk menciptakan budaya peduli lingkungan, khususnya dalam mengurangi jumlah dan mengelola sampah secara efektif.

“Diperlukan edukasi dan sosialisasi, untuk mengubah paradigma dan perilaku masyarakat dalam penanganan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan,” tegasnya.

JENIS-JENIS ADIPURA

Sebelumnya, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar melaporkan, penilaian Adipura 2023 dipimpin oleh Ketua Dewan Pertimbangan Adipura Ginandjar Kartasasmita, dan beranggotakan tokoh masyarakat, tokoh lingkungan, pakar persampahan, pakar tata ruang perkotaan, jurnalis, dan aktivis lembaga swadaya masyarakat yang prominent dan ahli di bidangnya dengan dibantu tim teknis KLHK.

“Penghargaan Adipura sebagai bentuk insentif kepada kabupaten/kota dengan kinerja baik dalam Pengelolaan Sampah dan Ruang Terbuka Hijau, diberikan penghargaan Adipura kepada kabupaten/kota dalam bentuk Anugerah Adipura Kencana, Anugerah Adipura, Sertifikat Adipura, dan Plakat Adipura,” sebut Menteri LHK.

Pada Adipura Tahun 2023, tutur Siti, telah dilaksanakan pemantauan lapangan terhadap 259 kabupaten/kota se-Indonesia, atau sebanyak 50,39% dari 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Menurut Siti Nurbaya, kabupaten/kota yang meraih Anugerah Adipura Kencana sebagai penghargaan tertinggi bagi kabupaten/kota, yang mampu menunjukkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup yang inovatif dan berkelanjutan.

“Pada periode ini, ada lima kabupaten/kota penerima Adipura Kencana tersebut, yaitu Kota Balikpapan, Kota Surabaya, Kota Bontang, Kota Bitung dan Kabupaten Ciamis,” ungkap Menteri LHK.

Selanjutnya, Siti menyampaikan kabupaten/kota yang meraih Anugerah Adipura sebagai penghargaan terhadap kabupaten/kota yang mampu menunjukkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup perkotaan yang baik pada periode ini sebanyak 106 kabupaten/kota.

“Jumlah kabupaten/kota yang meraih penghargaan Sertifikat Adipura sebagai penghargaan bagi kabupaten/kota yang memiliki upaya atas kinerja pengelolaan sampah di sumbernya dengan baik sebanyak 51 kabupaten/kota. Lokasi tematik dengan kondisi pengelolaan sampah terbaik di kabupaten/kota yang meraih penghargaan Plakat Adipura sebanyak 6 kabupaten/kota,” tambahnya.

Lebih jauh, Siti melaporkan bahwa hasil Adipura 2023 mengalami kemajuan yang cukup signifikan dibandingkan dengan Adipura tahun sebelumnya, yaitu terjadi peningkatan jumlah daerah yang meraih anugerah Adipura sebesar 32,5%, dari 80 kabupaten/kota menjadi 106 kabupaten/kota.

“Selain itu, berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan pada Adipura Tahun 2023, sebanyak 63 daerah mengalami peningkatan kinerja pengelolaan sampah pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya,” pungkasnya.

Hadir pada acara ini, Wakil Menteri LHK Alue Dohong beserta jajaran pejabat KLHK, para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota penerima Penghargaan Adipura atau yang mewakili, serta segenap anggota Dewan Pertimbangan Adipura.

Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembengungan Manusia dan Pemerataan Pembangungan Suprayoga Hadi, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, Robikin Emhas, dan Arif Rahmansyah Marbun. (Ruslan Sangadji*)

Berita ini merupakan advertorial atas kerja sama antara Pemkab parigi Moutong dan kaidah.id