“Maka sesuai data Hilal awal Syawal 1442 H itu, dikarenakan posisi hilal minus, maka hilal tidak akan teramati pada tanggal 11 Mei 2021,” BMKG

JAKARTA, KAIDAH.ID – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan melakukan pemantauan hilal di sejumlah daerah di Indonesia. Tercatat ada 29 daerah yang dijadikan sebagai lokasi pemantauan itu.

Daerah-daerah itu, antara lain di danau Sentani Papua, Gedung Bupati Sarmi Provinsi Papua, Rooftop Hotel Kriyad Papua, Tugu Christina Ambon, Tower Observatori hilal BMKG Ternate, Pantai Wolulu Sulteng.

Kemudian di GTC Makassar, Gedung Rektorat IAIN Sultan Amai Gorontalo, Gedung Observasi Hisab Rukyat Kemenag Sulteng, Rooftop Mega Trade Center Manado, Tower Masjid Balikpapan Islamic Center, Dermaga Kokar NTT, Balkon Hotel Aston Kupang.

Lalu di Tower SMA Astha Hanas Subang, Pantai Tanjung Pasir Tangerang, Mess Pemda Bengkulu, Gedung Kebudayaan Padang, Kantor Stageof Deli Serdang, Kantor BBMKG Wilayah I Medan, hingga Pusat Observatorium Pengamatan Hilal Kemenag Aceh.

Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono mengatakan konjungsi (Ijtimak) awal bulan Syawal 1442 H terjadi pada Rabu 12 Mei 2021 M, pukul 01.59.47 WIB atau 02.59.47 WITA atau 03.59.47 WIT, sehingga dapat disimpulkan di wilayah Indonesia konjungsi (ijtimak) terjadi sebelum Matahari terbenam. Paling awal di Merauke pukul 17.37.16 WIT dan paling akhir pukul 18.46.31 WIB di Sabang, Aceh.

Dia menjelaskan, elongasi berkisar antara 5,31 derajat di Merauke sampai dengan 6,74 derajat di Sabang. Umur bulan berkisar antara 13,45 jam di Merauke sampai dengan 16,78 jam di Sabang. Berkisar antara 22,57 menit di Merauke sampai dengan 29,50 menit di Sabang.

Fraksi iluminasi bulan berkisar antara 0,22 persen di Merauke sampai dengan 0,35 persen di Sabang, Aceh. Objek benda Langit yang dapat disangka sebagai hilal adalah Venus, berjarak sudut lebih kecil 5 derajat dari bulan.

“Maka sesuai data Hilal awal Syawal 1442 H itu,  dikarenakan posisi hilal minus, maka hilal tidak akan teramati pada tanggal 11 Mei 2021,” dia menjelaskan.

Sedangkan pada tanggal 12 Mei 2021 berdasarkan ilmu astronomi dan data rekor Hilal terlihat oleh BMKG, serta jika cuaca cerah (terutama di ufuk Barat), potensi hilal terlihat sangat besar.

Meski begitu, BMKG tidak dapat memutuskan kepastian Idul Fitri itu. BMKG tetap menyerahkan keputusan itu pada keputusan Menter Agama yang diambil melalui Sidang Isbat 11 Mei 2021 malam nanti. (ochan)