PARIGI, KAIDAH.ID – Penjabat (Pj) Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo, menyatakan, Parigi Moutong siap mencatatkan sejarah baru sebagai eksportir utama durian ke pasar global, terutama Tiongkok. Menurutnya, daerahnya telah memenuhi seluruh persyaratan ekspor yang ditetapkan, dan akan memulai pengiriman langsung tanpa perantara pada awal tahun 2025.

“Parigi Moutong beberapa tahun lalu sudah masuk ke pasar ekspor melalui perantara Thailand sebelum mencapai Tiongkok. Ke depan, kami akan langsung mengirimkan produk ke pasar sasaran,” kata Richard Arnaldo di Parigi, Jumat, 10 Januari 2025.

Sebagai salah satu sentra durian di Sulawesi Tengah, Parigi Moutong memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar internasional. Dengan lahan produktif seluas 3.833 hektare, kabupaten ini mencatat produksi tahunan sebesar 305.419 ton durian.

Selain Parigi Moutong, daerah lain seperti Poso, Sigi, Banggai, Tolitoli, dan Morowali Utara juga menjadi penghasil durian di provinsi ini.

“Peluang ekspor sangat terbuka lebar. Kami berkomitmen mempersiapkan diri menjadi pemain utama dalam industri durian, baik di tingkat nasional maupun internasional,” kata Pj. Bupati Parigi Moutong.

Richard mengungkapkan, Parigi Moutong telah memenuhi standar internasional yang dipersyaratkan oleh Pemerintah Tiongkok, seperti Good Agriculture Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP).

Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 48 Tahun 2009 tentang pedoman budi daya buah dan sayur yang baik, serta Permentan Nomor 44 Tahun 2009 mengenai penanganan pascapanen yang baik. Selain itu, Parigi Moutong juga juga telah teregistrasi dan mendapat sertifikasi produk bermutu bersama dengan Kabupaten Poso dan Sigi.

“Pengakuan ini adalah bukti kepercayaan pemerintah pusat dan internasional terhadap Parigi Moutong. Dengan kolaborasi antara petani, pelaku usaha, dan pemerintah daerah, saya optimistis proses ekspor berjalan lancar,” tambahnya.

Richard mengapresiasi kerja keras petani dan pelaku usaha durian yang telah bersinergi membangun industri durian hingga menembus pasar global. Pemerintah daerah terus mendorong kolaborasi yang solid agar target ekspor dapat tercapai tanpa hambatan.

Data Pemerintah Sulawesi Tengah menunjukkan produksi durian di provinsi ini mencapai 743.256 kuintal pada tahun 2023 dari 1,2 juta pohon produktif, meningkat dibandingkan 563.256 kuintal pada tahun 2022. Secara keseluruhan, Sulawesi Tengah memiliki 3,7 juta pohon durian yang tersebar di 12 kabupaten.

“Kami berharap momentum ini dapat mendorong kesejahteraan petani durian di Sulawesi Tengah,” tandas Richard Arnaldo. (*)

Editor: Ruslan Sangadji