JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj menegaskan, akan terus mendukung perjuangan Palestina melawan Zionis Israel yang terus menerus berusaha mencaplok wilayah Palestina.
“Pokoknya, sampai kapanpun juga, NU akan terus membersamai Palestina,” kata KH Said Aqil Siroj saat makan malam bersama Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun di Jakarta, 13 Mei 2021 lalu.
Ketua Umum PBNU itu menilai, Palestina itu tidak pernah menyakiti siapapun juga di dunia ini. Palestina itu negara yang beradab, negara yang mulia dan ramah. Justru dengan sikap negara Palestina seperti itu sehingga mereka selalu didzalimo oleh Zionis Israel.
“Celakanya, negara-negara besar seperti Amerika, justru bersama-sama Israel. Mereka terus menyakiti Palestina, terus menjajah Palestina sampai sekarang,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren al Tsaqofah ini.
Sikap PBNU itu membuat Duta Besar Palestina, Zuhair Al Shun terharu. Sikap konsisten NU yang terus mendukung kemerdekaan Palestina, membuktikan bahwa Palestina dan Indonesia adalah negara yang bersahabat, yang punya hubungan cinta, persaudaraan dan toleran.
“Demi Allah, kita adalah bangsa yang satu,” kata Zuhair Al Shun.

Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar mengajak umat Islam di Indonesia dan dunia, agar bersatu mendukung Palestina.
Dalam webinar Koalisi Asia Pasifik Bela Al Quds dan Palestina, Kyai Miftah menegaskan, banyak pihak yang sedang menghalang-halangi semangat jihad Umat Islam membela Palestina.
“Indonesia itu punya semangat yang dengan Palestina. Indonesia punya rasa yang sama dengan Palestina. Kewajiban muslim adalah membela Palestina,” tegas KH Miftachul Akhyar.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR-RI, Hidayat Nurwahid dalam cuitannya di twitter @hnurwahid menyatakan Indonesia tak pernah mengakui Israel sebagai sebuah negara. Buktinya, Indonesia pernah membuang kesempatan lolos ke Piala Dunia tahun 1958, karena menolak bertanding melawan Israel.
Bukti lain Indonesia tidak mengakui Israel, saat diadakannya konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955, Bung Karno menegaskan jangan mengundang Israel. Sebaliknya, Bung Karno malah mengundang Mufti Palestina dan Imam Masjid Al Aqsha ketika itu, Assaiyid Al Amin Al Husaini. Cuitan @hnurwahid itu disukaioleh sekitar 1,4 ribu, ditweet ulang sebanyak 427 kali dan sekitar 50 orang yang berkomentar.
Indonesia memang harus berada bersama-sama Palestina, selain karena Palestina merupakan negara pertama di dunia yang mengakui kemerdekaan Indonesia, juga karena memang Israel itu bukanlah sebuah negara. Israel justru merampas dan mencaplok wilayah Palestina.
Kondisi di Palestina saat ini memang sedang genting. Tentara Israel terus membombardir Palestina. Pihak DPR-RI mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera mengirim pasukan perdamaian ke Palestina. (ochan)

Tinggalkan Balasan