PALU, KAIDAH.ID – Festival Raodhah dan Haul Guru Tua tak sekadar menjadi momen religius bagi umat Islam di Indonesia Timur. Lebih dari itu, dua agenda besar Alkhairaat ini dinilai punya potensi kuat sebagai destinasi wisata religi berskala nasional.

Hal itu ditegaskan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama, Profesor Lukman Thahir. Dia menilai, Festival Raodhah perlu segera dimasukkan dalam kalender pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah, bahkan didorong masuk dalam program Kharisma Event Nusantara milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Festival Raodhah dan Haul Guru Tua punya daya tarik wisata religi yang besar. Bukan hanya warga Sulteng, tapi juga jamaah dari berbagai provinsi, hingga luar negeri datang untuk mengikuti acara ini,” kata Profesor Lukman, Rabu, 9 APril 2025 di sela-sela pelaksanaan Festival Raodhah 2025.

Rektor UIN Datokarama Palu, Prof Lukman Thahir | Foto: Kiswanto/UIN DK/Kaidah

Festival Raodhah digelar rutin setiap tahun di bulan Syawal oleh Pengurus Besar Alkhairaat bersama Pemerintah Kota Palu. Tahun ini, acara itu berlangsung dari tanggal 9 hingga 12 April 2025 di Kompleks Alkhairaat, Jalan Sis Aljufri, kawasan yang dikenal sebagai pusat wisata religi di Kota Palu.

Diperkirakan, puluhan ribu umat Islam menghadiri kegiatan ini, menjadikannya salah satu magnet keagamaan dan budaya terbesar di Indonesia Timur.

Profesor Lukman, yang juga pernah menjabat Sekretaris Jenderal PB Alkhairaat, menyebutkan momentum ini sangat strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Kehadiran ribuan pengunjung dari luar daerah, tentu membawa dampak ekonomi pada sektor transportasi, perhotelan, UMKM, hingga kuliner lokal.

“Ini bukan hanya soal haul atau festival, tapi peluang bagi kita semua. Pemerintah perlu hadir dan menjadikannya agenda wisata religi prioritas,” tambahnya.

Haul Pendiri Alkhairaat, Sayyid Idrus bin Salim Aljufri atau akrab disapa Guru Tua, merupakan penghormatan atas jasa dakwah dan pendidikan Islam yang diperjuangkan tanpa lelah. Guru Tua dikenal sebagai tokoh karismatik yang telah membangun ratusan madrasah di kawasan timur Indonesia, bahkan kini telah berkembang menjadi lebih dari 1.700 lembaga pendidikan di berbagai provinsi.

Alkhairaat sendiri kini telah berkembang menjadi institusi pendidikan besar yang meliputi semua jenjang, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi. Universitas Alkhairaat menjadi salah satu tonggak keberhasilan sistem pendidikan yang diwariskan Guru Tua. Tak hanya itu, Alkhairaat juga mengelola rumah sakit dan berbagai unit usaha lainnya di Sulawesi Tengah.

“Guru Tua tidak hanya berdakwah, tapi mewakafkan hidupnya untuk masa depan pendidikan bangsa. Haul dan Festival Raodhah adalah wujud penghormatan, sekaligus sarana memperkenalkan warisan besar ini ke dunia,” kata Profesor Lukman.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, pemerintah daerah hingga pusat, untuk bersama-sama memperjuangkan agar Festival Raodhah dan Haul Guru Tua menjadi tujuan wisata religi unggulan nasional, demi kemajuan spiritual, kultural, dan ekonomi masyarakat Sulteng. (*)

Editor: Ruslan Sangadji