Sementara itu, pertemuan Dewan Keamanan PBB telah berakhir tanpa hasil yang konkret. Meskipun Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad Al Maliki berpidato dalam sidang Dewan Keamanan PBB yang dilaksanakan secara virtual itu, menyatakan bahwa serangan Israel ke Palestina itu sebagai kejahatan perang.

“Dewan Keamanan PBB harus menjatuhkan sanksi embargo senjata di Tel Aviv,” desak Menlu Palestina, Riyad Al Maliki.

Lebih tegas lagi, Riyad Al Maliki menyatakan Israel adalah pencuri bersenjata yang telah memasuki rumah orang Palestina, meneror keluarga di Palestina, menghancurkan rumah warga Palestina dan menindas rakyat Palestina dari generasi ke generasi.

Sementara Perwakilan  Tetap Israel untuk PBB, Gilad Erdan tetap menyalahkan Hamas atas kekerasan itu. Dia menuduh kelompok militant Hamas melakukan serangan teror. Israel berjanji akan terus membela rakyat mereka dari serangan Hamas itu dan  meminta agar Dewan Keamanan mengutuk serangan Hamas terhadap Israel.

Tapi apa mau dikata, sidang Dewan Keamanan PBB itu berakhir tanpa menghasilan solusi yang berarti atau tidak konkret. Dengan begitu, entah sampai kapan situasi itu akan berakhir. Yang pasti, korban dari warga sipil perempuan dan anak-anak terus berjatuhan. (ochan)