GAZA, KAIDAH.ID – Gencatan senjata antara Israel dan Palestina baru berlangsung sehari, setelah dua pekan Israel menginvasi Palestina, Jumat 21 Mei 2021 dini hari, disepakati gencatan senjata dengan persyaratan.
Warga Palestina gegap gempita, larut dalam kegembiraan di tengah malam itu merayakan gencatan senjata. Takbir berkumandang di seantero Kota Gaza, Palestina. Rakyat setempat tumpah ruah di jalan raya. Suasana pawai kemenangan itu seperti pesta Hari Raya Idul Fitri.
Tetapi yang pasti, akibat invasi Israel ke Palestina, tercatat 232 warga Gaza yang kehilangan nyawa dan 1900 yang terluka, tak terkecuali perempuan dan anak-anak.
Namun ada kisah menarik di balik itu semua. Kisah hikmah pada 12 Mei 2021 melansir, ketika tentara Zionis Israel sedang beperang melawan kelompok Mujahidin Hamas di Jalur Gaza, tiba-tiba-tiba pasukan Izzudin Al Qasam itu menyusup diam-diam di balik terowongan dan menyerang tentara Zionis Israel.
Pasukan Zionis Israel kaget bukan main. Bagaimana mungkin ada pasukan yang secepat kilat datang menyerang mereka, lalu menghilang secepat kilat pula. Pasukan Zionis Israel bukan hanya kaget, tapi juga bingung, karena biasanya jika ada pasukan penyusup, mereka menggunakan pakaian samaran agar sulit terlihat. Tetapi pasukan yang muncul tiba-tiba itu justru berpakaian putih-putih, gampang terlihat dan bikin mata silau.
Lantas siapakah tentara berpakaian serba putih dan menyilaukan mata itu?
Tentara Zionis Israel menembak tentara berjubah putih itu. Tembakan bertubi-tubi dilakukan. Segala kekuatan dikerahkan untuk menyerang pasukan berjubah putih itu. Sehebat apapun tentara Izzudin Al Qassam di Gaza, Palestina, tak ada yang kebal peluru. Begitu kena tembakan bedil tentara Zionis Israel, pasti mereka terluka, bersimbah darah, lalu terjatuh, dan tewas sebagai syuhada.
Tetapi yang terjadi, tak satupun tentara berjubah putih itu yang terkena tembakan tentara Zionis Israel. Peluru-peluru yang dilesakkan dari moncong senjata seperti mengenai sasaran kosong. Hampa, tak berarti apa-apa.
Tentara ZIonis Israel menganggap, mereka sedang berperang melawan hologram sehingga tak tak bisa dilukai sama sekali, apalagi dibunuh. Kagetnya tentara Zionis Israel semakin menjadi-jadi, karena ternyata pasukan berjubah putih itu balas menyerang. Hologram tak mungkin bisa menyerang balik jika diserang.
Tentara Zionis Israel lalu berbisik di antara mereka: “Mungkinkah ini yang disebut malaikat?”. Tentara Zionis Israel diliputi ketakutan yang teramat sangat. Sebab jika memang benar pasukan berjubah putih itu adalah malaikat, tak mungkin tentara Zionis Israel bisa mengalahkannya, apalagi sampai memenangkan perang melawan Palestina.
Banyak tentara Zionis Israel bertemu tentara berjubah putih itu. Pada Perang Furqan akhir 2008 lalu misalnya, tentara Zionis Israel mengatakan, pasukan yang dihadapinya berpakaian putih-putih. Semula mereka menduga itu adalah pasukan Izzuddin Al Qassam. Tetapi mereka harus percaya, pasukan Izzuddin Al Qassam memakai pakaian hitam. Dan kemampuannya tidak sehebat tentara berjubah putih itu.
Seorang sopir ambulans di Kota Gaza, pernah berkisah tentang tentara berjubah putih itu di situs milik Izzudin Al Qassam. Ia menuturkan, suatu ketika ia ditangkap oleh tentara Zionis Israel dan dia pun ditanya: “Siapa pasukan di belakangmu tadi? Hamas atau Fatah?”
Sopir ambulans itu bingung harus menjawab apa, karena ia tak melihat ada pasukan di belakangnya. Jawaban jujurnya itu membuat Zionis Israel marah besar. “Itu tadi! Pasukan berjubah putih yang ada di belakangmu! Siapa mereka?”. Begitu sopir ambulans ditanya dengan membentak.
Benar-benar ia tak tahu, bahkan tidak melihat tentara tersebut. Sang sopir ambulans tetap bersikukuh dengan jawabannya. Ia terus berkata sejujur-jujurnya bahwa dirinya tidak tahu, meskipun harus menanggung luapan marah tentara Israel yang menginterogasinya itu.
Lantas, siapakah tentara berjubah putih yang kerap muncul dalam setiap pertempuran tentara Zionis Israel dan Palestina itu? wallahu a’lam bishawab. *
Tinggalkan Balasan