Sementara hacker asal Malaysia, DragonForce Malaysia juga mengaku telah meretas situs web perusahaan yang bernilai US$11 juta. Perusahaan itu berbasis di Israel.
“Gencatan senjata dilanggar Israel. Kami akan melanjutkan pertarungan kami! Selanjutnya dalam daftar kebocoran server terbaru kami adalah accessily.com,” begitu akun Twitter @alaldlwkxl menulis.
Keberhasilan lain hacker Indonesia Garuda Anon Security, adalah meretas 24 situs studi Israel dan 11.004 email. Pada 18 Mei 2021 lalu, DragonForce, AnonGhost, dan banyak lagi hacker lainnya, merusak 24 situs dengan domain .il. Mereka juga sukses meretas basis data dari 11 situs dengan domain .il.
Jaringan CCTV rumah penduduk di Israel juga berhasil diretas. Kelompok hacker DragonForce asal Malaysia mengklaim berhasil meretas jaringan CCTV gedung pemerintahan dan kantor rahasia Israel. Sedangkan seorang hacker Malaysia berinisial Operation Exposed 2021 terlibat dalam server DDOS Israel.
Kelompok Dimensi T3 (Malaysia) dan Tim GazaHacker (Palestina) telah berkolaborasi dan berhasil merusak 14 situs lainnya dengan domain .il pada 20 Mei 2021 lalu. Kemudian pada 21 Mei 2021, mereka mengumumkan serangan jilid dua dengan intensitas yang tidak terlalu kuat seperti sebelumnya.
Selain nama-ama hacker tersebut, masih ada lagi nama hacker lain dari Indonesia yang bekerja menyerang Israel. Mereka menyebut kelompok mereka sebagai Mr. Fotolio/Tn Fotolia, Gh05t666include, XccZero, dan 4ngg4 p3l0r. Ada juga nama Mr. Brown, EkaSec166, RahmanSenpai, Ahmad, SuapNasi01, Lutfi Fakee, RidhoSenpai, dan AgunsenPai.
Bekerja meretas itu, Ganosec Team ikut dibantu oleh hacker yang menamakan dirinya Padang BlackHat dan DragonForce Malaysia. (ochan)
Tinggalkan Balasan