“Beliau adalah Srikandi Alkhairaat yang sangat tekun, tegas dalam pendirian tapi penuh dengan kasih sayang. Kami sangat kehilangan beliau,” ucap Habib Ali.
JAKARTA, KAIDAH – Profesor Doktor Huzaemah Tahido Yanggo wafat hari ini, Jumat, 23 Juli 2021. Banyak orang berduka, karena kehilangan salah satu ulama perempuan hebat di Indonesia itu.
Alkhairaat juga berduka. Profesor Huzaemah, ada salah seorang murid Habib Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua, pendiri Perguruan Islam Alkhairaat di Palu. Abnaul Khairaat menanggil profesor itu dengan sebutan ustadzah.
“Ingin rasanya kami mengatakan: Ustadzah jangan pergi dulu,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Alkhairaat, Habib Ali bin Muhammad Aljufri.
Habib Ali mengatakan, Alkhairaat sangat berduka dengan kepergian Ustadzah Huzaemah. Kepergiannya bukan hanya satu kerugian untuk Abnaul Khairaat. Kepergiannya juga merupakan kerugan bagi ummat Islam dan bangsa Indonesia bahkan dunia Islam.
“Jasa-jasanya tak terbilang, khususnya dalam bidang keilmuan Islam,” sebut Habib Ali yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulteng itu.
Meski merasakan duka yang teramat dalam, tetapi Habib Ali mengatakan, tak ada yang dapat melawan kehendak Raburrahim.
“Maha Rahman lebih berkehendak mengambilnya, untuk menerima kebaikan yang telah dilakukan Ustadzah Huzaemah,” jelas Habib Ali.
Menurut Habib Ali, Ustadzah Huzaemah adalah seorang ulama perempuan di Indonesia, yang menghabiskan usianya mengajarkan Al Quran.
“Sebaik-baiknya orang, yang belajar Al Quran kemudian mengajarkannya. Itu telah dilakukannya, baik pada anaknya dan kepada murid muridnya,” kata Habib Ali.
Ustadzah Huzaemah adalah Rektor IIQ (Institut Ilmu Al Qquran), satu lembaga pendidikan yang tidak hanya mengajarkan baca tulis Al Quran, tetapi segala ilmu yang berkaitan dengan Al Quran.
“Beliau adalah Srikandi Alkhairaat yang sangat tekun, tegas dalam pendirian tapi penuh dengan kasih sayang. Kami sangat kehilangan beliau,” ucap Habib Ali.
Profesor Doktor Huzaemah Tahido Yanggo, kata Ketua Umum PB Alkhairaat, hari ini telah pergi meninggalkan alam yang amat rendah, untuk selamanya menuju ke Alam Barzakh dan seterusnya ke Jannah Alfirdaus yang tinggi.
“Selamat jalan Ustazah. Allah mengasihimu, engkau kembali dalam keadaan syahidul akhirah serta merahmatimu,” sebut Habib Ali.
“Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya, lampaui segala kekurangannya, lapangkan jalan dan tempatnya, masukkanlah ia ke dalam surgaMu yang paling tinggi dengan rahmat dan kasih sayang dariMu,” kata Habib Ali mendoakan.
“Ustadzah, kebaikanmu pada diri alfaqir ini tidak pernah terlupahkan, kepergianmu akan di sambut oleh guru-gurumu, khusunya Alhabib Idrus beserta dzurriyahnya yang telah mendahului,” lanjut Habib Ali.
“Sampaikan kepada guru, kami setia dan tetap setia kepada perjuangannya di manapun kami berada. Alfaqir bersama dzurriyah Alhabib Idrus bin Salim Aljufri serta Abnaul Khairaat dan Pengurus Besar Alkhairaat serta semua anak didikmu mengucapkan belangsungkawa yang sedalam-dalamnya,” tambahnya.
“Diiringi doa agar kepergianmu menghadap Rabmu dalam keadaan husnul khatimah, dan kegembiraan, walaupun kami yang di tinggalkan dalam duka yang amat sangat. Semoga yang ditinggalkan diberi kesabaran, ketabahan kekuatan lahir dan batin. Karuniai mereka ya Allah ganjaran orang orang yang sabar,” kata Habib Ali melanjutkan.
Innalillahi wainna ilaihi raji’un.*


Tinggalkan Balasan