Banyak pesan yang pernah disampaikan Habib Saggaf Muhammad Aljufri yang oleh murid-muridnya menyapa beliau dengan sebutan Ustadz Saggaf itu. Pesan atau wasiat itu, meneruskan wasiat kakeknya, Habib Idrus bin Salim Aljufri, pendiri Perguruan Islam Alkhairaat, kepada seluruh abnaul khairaat,  

PALU, KAIDAH – Ketua Utama Alkhairaat, Habib Saiyid Saggaf bin Muhammad Aljufri telah wafat meninggalkan kita semua. Beliau wafat di usia 84 tahun di Rumah Sakit Alkhairaat, Palu, Selasa, 3 Agustus 2021, sekira pukul 15.50 WITA.

Berikut wasiat Ustadz Saggaf kepada seluruh abnaul khairaat:

  1. Kepada seluruh abnaul khairaat agar memberikan perhatian kepada Madrasah Alkhairaat di wilayah masing-masing.

Untuk wasiat yang ini, Habib Saggaf menjelaskan tentang sepak terjang Guru Tua dalam berdakwah, dan mengembangkan Madrasah Alkhairaat di seluruh wilayah Indonesia Bagian Timur. Saat itu, Habib Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua berangkat sendiri dan sebatang kara, untuk berdakwah dan mengembangkan pendidikan Islam Alkhairaat. Belum ada Pengurus Besar ketika itu, tetapi Guru Tua berhasil.  

“Saat Guru Tua wafat, alhamdulillah telah berdiri 700 Madrasah Alkhairaat ketika itu di seluruh wilayah Indonesia Timur,” kata Habib Saggaf.

2. Kepada abnaul khairaat agar terus memelihara sifat ikhlas.

Ustadz Saggaf menjelaskan, rahasia keberhasilan Guru Tua dalam berdakwan dan mengembangkan Madrasah Alkhairaat di saat itu, hanya satu saja, yakni ikhlas karena Allah SWT.

“Hanya itu rahasianya. Ikhlas karena Allah, bukan karena materi,” tambah Habib Saggaf.

Keikhlasan itu disampaikan oleh Guru Tua melalui salah satu syairnya:  “Apa yang saya laksanakan, bukan tujuan mencari materi, harta dan tahta, tapi semata-mata karena untuk mendapatkan ridha Allah dan mendapat kenikmatan di surga,” kata Habib Saggaf mengutip Syair Guru Tua.

“Kita yang bekerja di Alkhairaat, yang terlibat dalam mengembangkan Pendidikan Alkhairaat, harus ikhlas karena Allah. Kita wajib meneladani Guru Tua,” pesan Ustadz Saggaf.

3. Habiskanlah umur kalian untuk mengajar.

Kaitan dengan itu, Habib Saggaf kembali mengutip nasihat  Guru Tua yang pernah disampaikan kepadanya dan tentunya nasihat itu ditujukan kepada seluruh abnaulkhairaat, guru, ustadz dan ustadzah di Alkhairaat, agar habiskanlah umur mereka untuk mengajar.

“Habiskanlah umurmu untuk mengajar kepada umat dan jangan cari pengganti yang lain, jangan cari pekerjaan lain kecuali mengajar, mengajar dan mengajar kepada umat,” begitu kata Ustadz Saggaf mengutip nasihat kakek beliau itu.

Dalam salah satu hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah dan malaikatNYA serta seluruh penduduk bumi, semuanya mendoakan kebaikan kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada umat,” kata Habib Saggaf menyitir Hadits Rasulullah SAW.

Jadi, Ustadz berwasiat,  meskipun gaji guru, ustadz dan ustadzah itu kecil, sangat jauh dari cukup, tetapi harus tetap semangat, karena mereka mendapat kemuliaan dari Allah SWT.

“Janganlah kalian jangan berkecil hati karena gaji kalian kecil, sebab kalian pasti mendapat keistimewaan dan kemuliaan dari Allah, disebabkan kalian mengajarkan ummat dengan ikhlas,” kata Habib Saggaf mengingatkan.

4. Perhatikanlah Alkhairaat

Ustadz Saggaf berpesan, seluruh pihak agar benar-benar memerhatikan Pendidikan Alkhairaat yang telah memberikan banyak ilmu kepada umat. Karena semua orang beriman yang  melaksanakan ibadah kepada Allah, harus punya ilmu. Harus mengenal Allah yang disembah, harus  mengenal Allah untuk dapat beribadah kepada Allah.

“Ma’rifatullah, kenalilah Allah, dan itu harus dengan ilmu. Dan ilmu itu yang diajarkan di Alkhairaat,” pesan Ustadz Saggaf.

“Ilmu itu adalah imam dan ibadah itu adalah makmum,” tambah Habib Saggaf mengutip perkataan Imam Al Ghazali.

Artinya, pesan Habib Saggaf, kalau melaksanakan ibadah, harus mengetahui ilmunya. Jadi ilmu itu sangat penting sekali dalam kehidupan kita, utamanya dalam melaksanakan ibadah.

Ustadz Saggaf berpesan, Habib Idrus waktu mengajar di tahun 1930-an, waktu itu masih di zaman penjajahan Jepang, sehingga  tidak ada bantuan sama sekali dari pemerintah. Sekarang sudah dalam keadaan merdeka, dan pemerintah telah memberikan bantuan yang banyak buat Alkhairaat.

Ketua Utama Alkhairaat, Habib Saggaf Muhammad Aljufri | Foto: istimewa

“Oleh karena itu, kewajiban kita harus menghidupkan pendidikan Alkhairaat, baik gubernur, bupati, camat dan para kepala desa harus memerhatikan Alkhairaat. Jangan tinggalkan Alkhairaat,” tegas Habib Saggaf.

5. Cintailah Tanah Air

Ustadz Saggaf berwasiat, Guru Tua saat mengajar di zaman itu,  mengajarkan tentang cinta Tanah Air. Mengajarkan tentang nasionalisme. Buku yang digunakan mengajar itu adalah kitab tentang jihad melawan penjajahan.  

“Buku itu kemudian disita oleh Jepang dan menganggap Alkhairaat sangat berbahaya, sebab telah menanamkan semangat perlawanan terhadap pendudukan Jepang,” kisah Ustadz Saggaf.  

Akhirnya penjajah Jepang menutup Alkhairaat selama tiga tahun. Tapi selama itu pula, Guru Tua tetap mengajar secara diam-diam.

Cinta Tanah Air adalah ciri sebagai abnaul khairaat. *