PALU, KAIDAH – Sore itu, peserta upacara penurunan Bendera Merah Putih pada Peringatan HUT ke 76 RI, Selasa, 17 Agustus 2021, tiba-tiba kabar duka berseliweran di group-group WhatsApp, yang mengabarkan Murad Husain wafat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, sekira pukul 18.00 WITA.
Banyak orang yang menyampaikan ucapan berbelasungkawa, karena kepergian pengusaha ternama itu. Rabu, 18 Agustus 2021, Murad Husain dimakamkan di Al Azhar Memorial Garden Karawang, Jawa Barat.
Hanya pihak keluarga diperbolehkan hadir di pemakaman tersebut. Tetapi, ramai khalayak dapat menyaksikan pemakaman itu melalui aplikasi Zoom. Semuanya larut dalam duka atas kepergian pengusaha terkaya di Sulawesi Tengah tersebut.
Murad Husain, sebelumnya adalah seorang anggota tentara aktif. Bisnisnya terbilang maju ketika itu. Suatu hari, gudangnya terbakar. Murad bangkrut. Ia kemudian memilih hijrah ke Banggai. Dengan sisa uangnya, Murad memulai bisnis baru, jual beli kopra. Bisnisnya maju. Murad akhirnya melepas baju dinas tentara. Ia berhenti sebagai anggota ABRI (TNI) di masa itu.
Murad pantang menyerah, sukses di bisnis jual beli kopra dan kelapa, ia merambah bisnis usaha plasma dengan mendirikan PT Kurnia. Usaha terus bersinar. Pada 1990-an, PT Kurnia terus berkembang dan bertransformasi menjadi PT Kurnia Luwuk Sejati (KLS).
Dengan perusahaan barunya itu, Murad tidak hanya mengurus usaha di bidang plasma, tetapi merambah ke proyek infrastruktur. Pembangunan Jalan Trans Sulawesi adalah proyek yang dikerjakan Murad Husain melalui bendera KLS itu.
Dari usaha-usahanya itulah, Murad Husain terus memanen kekayaan dan mencatatkan dirinya sebagai salah seorang terkaya di Sulawesi Tengah.
Tetapi dengan kekayaannya, tidak lantas membuat Murad Husain lupa diri. Ia sadar berasal dari ketiadaan sampai menjadi orang berada. Murad lantas ikut membangun daerahnya. Banyak bantuan dia berikan untuk kemajuan daerahnya.
Murad Husain, sosok pengusaha yang dikenal sangat dermawan. Semasa hidupnya, Murad Husain tidak hanya membantu orang per orang atau organisasi tertentu saja, tetapi ia juga membantu Indonesia agar keluar dari krisis moneter tahun 1998 silam. Saat itu, Murad Husain menyumbang sebesar Rp90 miliar untuk Indonesia.
Selamat jalan Pak Murad Husain. Husnul Khatimah, Innalillahi wainna ilaihi raji’un. *
Tinggalkan Balasan