Soraya mengatakan, kasus tersebut juga menimpa kawannya, yang meninggal dunia karena Covid-19 dan meninggalkan empat orang anak.

“Suami istri itu meninggal dunia di hari yang sama karena Covid-19. Sementara mereka punya anak empat yang masih sekolah dan saat ini ditampung di rumah tantenya,” kata Soraya Sultan sambil menyeka air matanya.

Covid-19 telah melanda Sulteng sejak tahun 2020. Besar kemungkinan, banyak anak-anak di Sulteng yang menjadi yatim piatu karena orang tua mereka meninggal akibat Covid-19.

Ia mengatakan, saat ini komunitas seperti Roa Jaga Roa dan beberapa komunitas serupa, turut andil dalam membantu masyarakat yang terpapar Covid-19. Berbagai macam bantuan dikucurkan, mulai dari kebutuhan pokok bahkan sampai tabung oksigen.

Soraya menambahkan, pemerintah harus benar-benar melakukan tracing, testing dan treatment (3T), karena banyak masyarakat yang menjalani isolasi mandiri namun tidak bersuara.

“Pemerintah harus door to door melakukan tracing agar dapat melakukan pencegahan dini sebelum klaster keluarga menyebar,” kata dia.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palu, Romi Sandy Agung, mengaku, belum menerima laporan terkait anak yang orang tuanya meninggal dunia, karena Covid-19.

“Saat ini Dinsos belum menerima laporan itu,” kata Romi, kepada Poskota Sulteng, Jumat 20 Agustus 2021.

Ia mengaku, hingga sekarang, belum menerima surat resmi dari Kementerian terkait hal tersebut.

Namun demikian, kata Romi, Dinsos Kota Palu siap membantu anak-anak yang kehilangan orang tuanya akibat Covid-19.

“Apabila itu ada, pasti kami akan tangani sampai kita mendapatkan calon orang tua asuh,” jelasnya.

Pernyataan Kepala Dinas Sosial Kota Palu itu, tidak sejalan dengan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, yang telah meminta para bupati dan wali kota seluruh Indonesia, agar segera mendata anak yang orang tuanya meninggal dunia karena Covid-19.

Permintaan Menteri Sosial itu tertuang dalam surat dengan Nomor: S-236/MS/C/HK.01/8/2021, tertanggal 9 Agustus 2021. Menteri Sosial, Tri Rismaharini, meminta, para kepala daerah agar segera mengirimkan data anak yatim, piatu dan yatim piatu, yang orang tuanya meninggal karena terpapar Covid-19.

“Data tersebut akan kami gunakan untuk dapat memberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan anak dan keluarga,” kata Menteri Risma. *