BIN menyiapkan 107 ribu dosis vaksin untuk program vaksinasi door to door, vaksinasi santri, dan vaksinasi pelajar tersebut di 10 provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Maluku.

Selain vaksinasi, BIN Daerah Sulteng juga memberikan bantuan sosial dalam kegiatan vaksinasi ini. Warga yang divaksin secara door to door menerima paket sembako, sedangkan para santri dan pelajar menerima paket vitamin.

Untuk program itu, Presiden Joko Widodo hadir langsung menyaksikannya di Cilacap, Jawa Tengah. Sedangkan untuk provinsi lain, Presiden menyapa secara daring.

“Hari ini divaksin 107.000 pelajar dan santri di 10 provinsi,” kata Jokowi saat mengunjungi lokasi vaksinasi di SMAN 2 Cilacap pagi tadi.

Jokowi berharap serbuan vaksinasi massal untuk pelajar dan santri ini bisa terus dilaksanakan, agar pelajar maupun santri bisa segera melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).

“Kita harapkan setelah divaksin, anak-anakku semuanya, baik para pelajar maupun santri bisa melakukan PTM kembali. Tetapi kalau level Kota dan Kabupatennya sudah level 3, silakan belajar tatap muka dengan meerapkan protokol kesehatan (prokes), utamanya memakai masker. Itu titipan saya,” pesan Presiden Jokowi.

Jokowi menegaskan saat ini vaksin menjadi rebutan semua negara. Dari 220 negara memperebutkan vaksin itu, ada yang progress vaksinasinya sudah 60 persen, bahkan ada yang baru 2 persen.

“Rebutan itu beli loh, bukan gratisan. Artinya, membeli vaksin saat ini tidaklah mudah, oleh sebab itu kita berharap semuanya antusias untuk divaksin agar sekolah segera bisa tatap muka,” harap Jokowi.

di Cilacap, Presiden Joko Widodo didampingi Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. *