“Kita harapkan setelah divaksin, anak-anakku semuanya, baik para pelajar maupun santri bisa melakukan PTM kembali. Tetapi kalau level Kota dan Kabupatennya sudah level 3, silakan belajar tatap muka dengan meerapkan protokol kesehatan (prokes), utamanya memakai masker. Itu titipan saya,” pesan Presiden Jokowi.

PALU, KAIDAH.ID – Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar vaksinasi door to door, vaksinasi santri, dan vaksinasi pelajar secara serentak di 10 provinsi di Indonesia.

Di Kota Palu, BIN Daerah Sulawesi Tengah (Sulteng) bekerja sama dengan Pengurus Besar Alkhairaat. Vaksinasi itu dilaksanakan di kompleks Perguruan Islam Alkhairaat, Jalan SIS Aljufri Palu, Kamis, 23 September 2021 pagi. Sasaran vaksinasi itu adalah para santri, guru, orang tua santri dan masyarakat umum.

Presiden Jokowi menyaksikan gelaran vaksinasi massal itu secara virtual dan berbincang dengan para santri. Eri Irwansayh, santri Pondok Pesantren Alkhairaat Palu, yang mendapat kesempatan pertama berbincang dengan Presiden Jokowi.

Kepada Presiden Jokowi, santri Alkhairaat Pusat Palu itu meminta agar jangan hanya santri yang divaksin, tetapi semua orang juga, entah orang tua maupun anak-anak. Ia mengaku senang divaksin dan siap menerima vaksinasi dosis kedua nantinya.

“Karena menurut dokter, ini adalah vaksin dosis pertama, maka kami juga berharap agar vaksin dosis kedua bisa terlaksana dan berjalan dengan lancar, Insya Allah kami semua siap divaksin dosis kedua,” katanya.

Setelah berbincang dengan santri Alkhairaat, Presiden juga berbincang dengan Ahmad, salah seorang santri Pondok Pesantren Nurul Ali, Magelang. Ahmad menyampaikan terima kasih untuk program vaksinasi itu. Dia juga melaporkan telah melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan aman.

BIN menyiapkan 107 ribu dosis vaksin untuk program vaksinasi door to door, vaksinasi santri, dan vaksinasi pelajar tersebut di 10 provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Maluku.

Selain vaksinasi, BIN Daerah Sulteng juga memberikan bantuan sosial dalam kegiatan vaksinasi ini. Warga yang divaksin secara door to door menerima paket sembako, sedangkan para santri dan pelajar menerima paket vitamin.

Untuk program itu, Presiden Joko Widodo hadir langsung menyaksikannya di Cilacap, Jawa Tengah. Sedangkan untuk provinsi lain, Presiden menyapa secara daring.

“Hari ini divaksin 107.000 pelajar dan santri di 10 provinsi,” kata Jokowi saat mengunjungi lokasi vaksinasi di SMAN 2 Cilacap pagi tadi.

Jokowi berharap serbuan vaksinasi massal untuk pelajar dan santri ini bisa terus dilaksanakan, agar pelajar maupun santri bisa segera melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).

“Kita harapkan setelah divaksin, anak-anakku semuanya, baik para pelajar maupun santri bisa melakukan PTM kembali. Tetapi kalau level Kota dan Kabupatennya sudah level 3, silakan belajar tatap muka dengan meerapkan protokol kesehatan (prokes), utamanya memakai masker. Itu titipan saya,” pesan Presiden Jokowi.

Jokowi menegaskan saat ini vaksin menjadi rebutan semua negara. Dari 220 negara memperebutkan vaksin itu, ada yang progress vaksinasinya sudah 60 persen, bahkan ada yang baru 2 persen.

“Rebutan itu beli loh, bukan gratisan. Artinya, membeli vaksin saat ini tidaklah mudah, oleh sebab itu kita berharap semuanya antusias untuk divaksin agar sekolah segera bisa tatap muka,” harap Jokowi.

di Cilacap, Presiden Joko Widodo didampingi Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. *