POSO, KAIDAH.ID – Tim Reaksi Cepat (TRC) Unit Logistik Peralatan Badan Penanggulangan BencanaDaerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), menemukan tujuh titik bronjong di Sungai Samalera, Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso hanyut dihantam banjir yang menerjang perkampungan itu, Sabtu, 6 November 2021 malam.
“Saat melakukan observasi di lokasi banjir, tim kami menemukan bronjong di tujuh titik di sungai itu tenggelam. Itulah yang mengakibatkan air Sungai Samalera meluap ke pemukiman warga dan menutup jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Palu Poso,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Datu Pamusu Tombolotutu kepada kaidah.id, Ahad, 7 November 2021 siang.
Sebelumnya dilaporkan, banjir menerjang Desa Maranda pada Sabtu, 6 November 2021 sekira jam 20.00 WITA. Ratusan rumah warga terdampak. Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Poso Palu tidak dapat dilalui kendaraan.
“Karena intensitas curah hujan yang sangat tinggi sehingga menyebabkan hulu Sungai Samalera meluap ke pemukian warga. Ketinggian air hingga di dada orang dewasa,” kata Kalak BPBD, Datu Pamusu kepada kaidah.id, Sabtu malam.
Menurut Datu Pamusu, Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Palu Poso untuk sementara belum bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Lebih 100 kepala keluarga di wilayah itu ikut terdampak banjir. Sebanyak 250 rumah di Dusun 2 Desa Maranda juga terdampak.
Mengenai situasi terkini, menurut Kalak BPBD Sulteng, banjir sudah surut, namun warga masih berada di pengungsian. *
Tinggalkan Balasan