Dia bilang, sesuai rencana, fasilitas pengolahan nikel di Sulteng terdiri dari delapan lini Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) dengan perkiraan produksi sebesar 73.000 metrik ton nikel per tahun beserta fasilitas pendukungnya.
“Proyek tersebut meliputi kontrak karya PT Vale seluas 16,395 hektare di Blok 2 dan Blok 3 Bahodopi, Kabupaten Morowali terdiri dari dua bagian utama, yaitu penambangan dan pembangunan smelter yang akan dilakukan oleh perusahaan patungan dibentuk oleh PT Vale, Tisco dan Xinhai,” jelas Dani Widjaja.
Tahapan studi lanjutan, kata dia, juga sedang dijalankan oleh partner dan PT Vale untuk pembangunan pabrik pengolahan nikel beserta fasilitas pendukungnya di Sambalagi, Kabupaten Morowali.
Material bijih dari area penambangan di Bahodopi Blok 2 dan 3 nantinya, akan diangkut menggunakan transportasi laut ke lokasi pabrik di Sambalagi, dan proses pengurusan izin lingkungan izin-izin lainnya sedang berlangsung saat ini. *
Tinggalkan Balasan