FHM menambahkan, Asmaul Tawil juga menyampaikan kepada Pimpinan Sidang Muscab, Iman Sudirman, yang juga Sekretaris DPW PPP Sulteng, mengenai keabsahan lima PAC yang menjadi peserta Muscab. Asmaul Tawil menilai dari tujuh PAC, ada lima PAC yang mengantongi SK palsu, namun tiga PAC tidak hadir dalam muscab yang berlangsung 19 November 2021 tersebut.
Dalam proses pembuktian SK PAC palsu atau tidak itulah, kata FHM, terjadi kericuhan. Pimpinan Sidang, Iman Sudirman berusaha menenangkan peserta, namun tidak berhasil.
“Akhirnya, Pimpinan Sidang Muscab, Iman Sudirman menyatakan deadlock dan DPC PPP Tolitoli diambilalih oleh DPW PPP Sulteng sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” kata FHM.
Menurut FHM, seharusnya kericuhan hingga mengakibatkan deadlock itu tidak terjadi, jika pihak panitia pelaksana, khususnya sterring commite (Panitia Pengarah) melakukan resgistrasi peserta sebelum berlangsungnya Muscab.
“Saya sangat menyesalkan adanya kejadian tersebut. Seharusnya tidak ada deadlock jika saja panitia pengarah tegas melakukan registrasi peserta sebelum Muscab dimulai. Padahal, saya sudah berharap Muscab PPP Tolitoli sebagai muscab penutup dari seluruh Muscab, berakhir dengan happy ending,” sesal FHM. *
Tinggalkan Balasan