TOLITOLI, KAIDAH.ID – Musyawarah Cabang (Muscab) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Tolitoli dinyatakan deadlock, karena terjadinya kericuhan saat berlangsungnya pemilihan formatur.
Ketua DPW PPP Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Fairus Husen Maskati (FHM) membenarkan terjadinya deadlock tersebut.
Anggota DPRD Sulteng itu menjelaskan, kericuhan yang memicu terjadinya deadlock itu terjadi, karena seorang kader PPP Tolitoli bernama Asmaul Tawil diprotes oleh peserta Muscab lainnya saat berlangsungnya pemilihan formatur.
“Para peserta mempertanyakan keabsahan kehadiran Asmaul Tawil yang dianggap telah dinonaktifkan oleh DPP. Mereka menilai, yang bersangkutan tidak punya hak sebagai peserta Muscab,” kata FHM dalam rilisnya yang diterima kaidah.id, Sabtu, 20 November 2021 dini hari.
Saat protes itu terjadi, kata FHM, Asmaul Tawil kemudian melakukan protes balik. Dia menganggap dirinya masih sebagai kader PPP dan sah sebagai peserta. Keabsahan dirinya itu dengan menunjukan bukti yang lengkap, bahwa DPP PPP telah mengembalikan dan memulihkan kembali namanya sebagai kader PPP.
“Dia membawa bukti yang sah sebagai kader PPP. Namanya telah dipulihkan kembali. Dengan begitu, Asmaul Tawil sah sebagai peserta Muscab PPP. Dia memiliki hak bicara, bukan hak suara,” tegas FHM.
FHM menambahkan, Asmaul Tawil juga menyampaikan kepada Pimpinan Sidang Muscab, Iman Sudirman, yang juga Sekretaris DPW PPP Sulteng, mengenai keabsahan lima PAC yang menjadi peserta Muscab. Asmaul Tawil menilai dari tujuh PAC, ada lima PAC yang mengantongi SK palsu, namun tiga PAC tidak hadir dalam muscab yang berlangsung 19 November 2021 tersebut.
Dalam proses pembuktian SK PAC palsu atau tidak itulah, kata FHM, terjadi kericuhan. Pimpinan Sidang, Iman Sudirman berusaha menenangkan peserta, namun tidak berhasil.
“Akhirnya, Pimpinan Sidang Muscab, Iman Sudirman menyatakan deadlock dan DPC PPP Tolitoli diambilalih oleh DPW PPP Sulteng sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” kata FHM.
Menurut FHM, seharusnya kericuhan hingga mengakibatkan deadlock itu tidak terjadi, jika pihak panitia pelaksana, khususnya sterring commite (Panitia Pengarah) melakukan resgistrasi peserta sebelum berlangsungnya Muscab.
“Saya sangat menyesalkan adanya kejadian tersebut. Seharusnya tidak ada deadlock jika saja panitia pengarah tegas melakukan registrasi peserta sebelum Muscab dimulai. Padahal, saya sudah berharap Muscab PPP Tolitoli sebagai muscab penutup dari seluruh Muscab, berakhir dengan happy ending,” sesal FHM. *
Tinggalkan Balasan