Ramadhan sudah di depan mata. Sebentar lagi, seluruh umat Islam di dunia akan melaksanakan puasa sebulan penuh. Semarak Ramadhan akan terlihat di banyak tempat. Tadarrus Al Quran akan ramai di masjid, mushalla, surau dan rumah-rumah. Semua bergembira menyambut datangnya Bulan Suci itu.

Sebelum Ramadhan tiba, kita selalu menerima pesan berantai ucapan permohonan maaf menyambut Ramadhan. Kalimat yang bisa kita baca adalah Marhaban ya Ramadhan. Mungkin banyak di antara kita yang hanya sekadar mengirim pesan itu, tetapi belum paham arti dan maknanya.

Kalau kita merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Marhaban itu berarti selamat datang. Maka kalau menurut KBBI, Marhaban ya Ramadhan adalah selamat datang wahai Ramadhan.

Kata marhaban itu sendiri, sebetulnya berasal dari kata dasar rahb yang berarti luas atau lapang. Maka marhaban itu dapat dimaknai menyambut dan menerima tamu  dengan lapang dada, ikhlas, penuh kegembiraan. Lantaran itu pula, kita menyiapkan ruang bagi tamu (Ramadhan) yang luas baginya agar dapat melakukan apa saja yang diinginkan tamu. 

Rahb dari akar kata yang sama dengan marhaban, terbentuk kata rahbat yang antara lain berarti ruangan luas untuk kendaraan, untuk memperoleh perbaikan atau kebutuhan pengendara guna melanjutkan perjalanan.

Marhaban Ya Ramadhan berarti “Selamat datang Ramadhan” mengandung arti bahwa kita menyambutnya dengan lapang dada, penuh kegembiraan; tidak dengan menggerutu dan menganggap kehadirannya akan mengganggu ketenangan atau atau menganggu kenyamanan kita. Tetapi sebaliknya, harus disambut dengan ketenangan dan penuh suka cita dan kenyamanan.

Marhaban ya Ramadhan

Redaksi