Pada uji coba di kolam berdiameter 78,5 meter persegi di desa Kampal itu, berhasil dipanen di sebanyak 1.036 kilogram atau kalau dikonversi ke dalam satuan hectare menjadi 131 ton udang per hektare dalam waktu budi daya kurang lebih 100 hari.
Uji coba ini dilakukan pada dua buah kolam silinder, masing masing berdiameter 10 meter dan mempunyai luasan 78,5 meter per segi. Ketinggian konstruksi kolam sekitar 3 meter, namun ketinggian air selama masa pemeliharaan sekitar 2,7 meter.
Benih udang vaname yang ditebar pada masing-masing kolam sebanyak 114.000 ribu ekor. Jumlah penebaran ini cukup padat, berkisar 1.452 ekor per meter persegi atau 538 ekor meter kubik.
Tambak ini menggunakan penyedot sedimen di tengah tambak atau central drain, untuk mereduksi bahan organik dari pakan udang. Sdangkan untuk menambah pasokan oksigen digunakan sebuah buah root blower berkapasitas 5 HP (horse power). Pasokan udara dari root blower, sebagian digunakan untuk sistem aerasi dan sebagian digunakan untuk air lift, yakni sebuah teknik penggunaan aerasi untuk menciptakan pusaran air.
Suplai oksigen yang selalu cukup serta bahan organik yang terus diminimalkan, menyebabkan udang dapat bertumbuh baik sekalipun dengan kepadatan tinggi.
Tambak ini juga menggunakan alat pendistribusi pakan otomatis (automatic feeder) dan menerapkan aplikasi probiotik. Panen pun dilakukan secara parsial sebanyak tiga kali. Panen parsial ke-1 dilakukan saat usia budi daya sekitar 73 hari. Saat itu dipanen udang sejumlah 650,4 kilogram dengan size 132 (132 ekor per kg). Panen parsial ke-2 saat usia budi daya 88 hari, menghasilkan udang sebanyak 536,8 kilogram dan panen terakhir saat usia budi daya 108 hari dengan size 54 menghasilkan 879,1 kilogram.
Total panen keseluruhan berjumlah 2.066,3 kilogram pada areal seluas 157 meter per segi. Artinya, jika dihitung secara total, maka produktivitasnya sebesar 13,16 kilogram per meter per
segi. Ini melampaui hasil penelitian di Mexico yang hanya 11 kilogram per meter per segi.
Jika Sulawesi Tengah dapat memproduksi udang vaname sebanyak 200 ribu ton per tahun dengan nilai 1,6 miliar Dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp16 triliun dan mampu menyerap tenaga kerja sampai 80 ribu orang. (*)
Tinggalkan Balasan