Dalam catatan J. Kruytt — sejarawan Belanda yang menulis tentang Sulawesi Tengah, sebelum kedatangan Belanda tahun 1908 di Lore, Kabupaten Poso, masih berlaku kebiasaan orang membuat kubur dari batu. Dan masih ada tempat pembuatan kalamba untuk penguburan. Jadi prasati batu ini tidak hanya dari masa prasejarah saja, namun ada yang berasal dari masa yang dekat ratusan tahun saja atau megalith muda.

“Kadang orang melihat semua peninggalan batu ini berasal dari masa ribuan tahun yang lalu saja. Padahal ada juga di masa Belanda masih menjajah Indonesia,” katanya.

Beberapa waktu lalu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah pernah dihebohkan dengan adanya pencurian patung-patung megalith di Poso.Ada sekitar 100 patung yang dicuri dan dijual ke sejumlah galery barang antik di Bali.

Untung saja, pihak DPRD Kabupaten Poso ketika itu mengirim dua orang anggotanya untuk mengecek kebenaran informasi itu di Denpasar. Dan setelah dicek, ternyata informasi itu benar adanya.

Pihak DPRD Poso menemukan ada patung megaltih yang bernama Batu Nongko asal Lore Utara, dijual dengan harga Rp5 miliar kepada pembeli asal Amerika. Sedangkan 20 situs lainnya yang sudah laku terjual, masih dipajang sambil menunggu proses pengiriman kepada pembelinya ketika itu. Akhirnya patung-patung megalith diambil kembali dan dikembalikan ke tempatnya semula.

MINIATUR PATUNG TADULAKO – Ini adalah minatur Patung Tadulako, salah satu situs megalith yang ditempatkan di halaman Museum Negeri Palu | Foto: Ochan/Kaidah

Untuk memelihara situs-situs megalith itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah pernah mendapat bantuan dana hibah sebesar lebih Rp700 juta dari Pemerintah Amerika Serikat. Bantuan itu disalurkan melalui USAID dan diperuntukkan pada tiga program, yakni pelestarian, pelatihan masyarakat, dan pengawasan situs megalith.

BRANDING

Negeri Seribu Megalith itu dibranding saat pelaksanaan Festival Danau Poso, Oktober 2022 lalu. Kepala Dinas Pariwisata Sulteng, Diah Agustiningsih yang bilang itu saat wawancara dengan ara wartawan.

“Pemerintah Provinsi Suleng sedang membranding Kabupaten Poso sebagai Negeri 1000 Megalith,” ujarnya.

Situs megalitik sendiri, kata Kadis Pariwisata, merupakan situs peninggalan sejarah dunia dan merupakan situs Megalitik Tertua yang ada di Indonesia. Tempat situs ini tercatat hanya ada dua di Dunia, yakni di Indonesia dan Pulau Paskah di Samudera pasifik.