SEKOLAH ALAM KAMALISI, berada di kawasan Pegunungan Kamalisi, Desa Denggune, Kecamatan Kinivaro, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng). Orang Kaili Da’a menyebut lokasi itu dengan nama Vaenumpu. Kawasan itu merupakan daerah tangkapan air bagi aliran Sungai Ta. Sungai yang menghidupi warga di dataran rendah Palu Barat, Kota Palu. 

Walaupun berada di Kabupaten Sigi, tapi sangat dekat dari Kota Palu. Jaraknya hanya sekitar 15 menit jika ditempuh dengan menggunakan sepeda motor, atau 20 sampai 25 menit jika menggunakan mobil.

Sekolah Alam Kamalisi, sangat tepat menjadi salah tujuan kamu menghabiskan akhir pekan. Lokasinya indah! 

GEMBIRA – Anak-anak Desa Denggune riang gembira di Sekolah Alam Kamalisi | Foto: Ochan/Kaidah

Nah, buat kamu yang mau menghabiskan sore di akhir pekan, menghilangkan kepenatan kota dan memanjakan diri dengan alam, tak perlu jauh-jauh mencari. Datang saja ke Sekolah Alam Kamalisi.

SEPENGGAL SURGA

Tempat itu merupakan sepenggal surga yang Tuhan titipkan di bumi Sulteng. Gugusan gunung nan hijau, pepohonan yang rindang dan air bening yang mengalir di anak sungai buatan, memanjakan kita yang berkunjung. Suara-suara burung liar, juga menambah syahdunya nyanyian alam di kawasan Sekolah Alam Kamalisi itu. Ya, laksana surga seperti yang Tuhan gambarkan di dalam kitab SuciNya.

Baca di halaman selanjutnya dengan cara klik berikutnya

M. Ridha Saleh, adalah penggagas Sekolah Alam Kamalisi itu. Gagasan itu muncul ketika Edang, sapaan akrab Ridha Saleh masih menjadi aktivis lingkungan. Untuk mengelola sekolah itu, Edang mendirikan Institut Awan Hijau. 

“Salah satu alasan Sekolah Alam Kamalisi ini lahir, karena terdorong untuk membangun konsep pendidikan alternatif berparadigma lingkungan,” ujar Edang yang juga Tenaga Ahli Gubernur Sulteng itu.

Sekolah Alam Kamalisi itu menjadi penting, kata dia, karena banyak anak usia sekolah di Denggune tak bisa mengenyam sekolah formal di kota. Sekolah Alam Kamalisi itu menjadi alternatif pilihan.

JEMBATAN GANTUNG – Jembatan gantung itu adalah salah satu fasilitas bermain di Sekolah Alam Kamalisi | Foto: Ochan/Kaidah

“Maka saya mendedikasikan sekolah alam ini untuk anak-anak Kamalisi,” ucapnya.

Sudah ada beberapa fasilitas di sekolah alam yang seluas 2,6 hektare itu. Ada tempat belajar seperti demplot persawahan, pembibitan, arena flying fox, arena memanah dan panjat dinding. Arena mainan anak seperti ayunan juga ada. Bahkan, jembatan gantung untuk menguji nyali bagi remaja juga tersedia.

Lantaran itu, Sabtu, 28 Januari 2023 sore, terlihat ada dua tenda berdiri di lokasi itu. Ada sejumlah remaja sedang latihan menyanyikan lagu Kaili. Mereka berasal dari kelompok Sanggar Seni Lauro dari Kelurahan Duyu, Kota Palu.

SANGGAR SENI- Para remaja ini berasal dari Sanggar Seni Lauro, Kelurahan Duyu Kota Palu yang menjadikan Sekolah Alam Kamalisi sebagai tempat penerimaan anggota baru | Foto: Ochan/Kaidah

Mereka sengaja menjadikan Sekolah Alam Kamalisi sebagai tempat penerimaan anggota baru.

“Kami mau penerimaan anggota baru, maka kami akan menginap satu malam saja di sini. Ya di tenda ini,” kata pengurusnya.

Nah, untuk kamu warga Kota Palu yang tertarik ke Sekolah Alam Kamalisi, silakan datang. Jalurnya ke arah barat, melewati jalan Ki Maja, terus ke arah Jalan Wahid Hasyim, bertemu lampu lalulintas, belok kiri sedikit ke Jalan Imam Bonjol, kemudian berbelok ke arah Masjid Raya, kemudian berbelok sedikit di Jalan WR. Supratman.

Selanjutnya belok kanan ke Jalan Durian, terus ke Jalan Kedondong, lurus ke arah sate mobil, sedikit mendaki terus tanpa berbelok lagi sampai mentok. Di situlah lokasi Sekolah Alam Kamalisi itu berada.

Bagi yang dari Jakarta, jika hendak ke Sekolah Alam Kamalisi, bisa datang dengan menumpang pesawat Garuda, Batik Air atau Lion Air, dapat transit di Makasar, atau terbang langsung ke Bandara Mutiara SIS Aljufri. Selanjutnya naik mobil bandara mengikuti jalur tersebut di atas.

Selamat menikmati indahnya pemandangan Sekolah Alam Kamalisi, sepenggal surga yang Tuhan titipkan untuk Sulteng. (*)