BERITA POLITIK kali ini, tentang dukungan dan doa Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), terhadap Anwar Hafid, untuk menjadi Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) 2024.
Dukungan AHY terhadap Anwar Hafid itu, dia sampaikan pada kesempatan kunjungan kerjanya di Palu, 27 Februari 2023 lalu.
“Kita doakan dan dukung, semoga bisa menjadi Gubernur Sulawesi Tengah. Sudah pantas Pak Anwar menjadi Gubernur,” kata AHY.
Pernyataan AHY itu, solah menjadi mata air segar, di tengah gurun pasir yang tandus. Dapat menghilangkan dahaga, bagi para musafir.
Bagaimana tidak, di tengah hiruk pikuk politik nasional, seakan telah menenggelamkan isu-isu politik lokal, khususnya tentang kepemimpinan daerah.
Yang heboh, baru sebatas kampanye-kampanye politik, para bakal calon DPR, DPRD dan DPD. Di mana-mana, poster dan baliho para politisi itu, terpampang di berbagai sudut kota dan kampung-kampung.
Kalaupun ada, baru M. Nizar Rahmatu, yang terang-terangan kampanye, sebagai bakal calon Bupati Parigi Moutong. Padahal, kontestasi politik di tingkat provinsi, juga akan dihelat pada 2024 mendatang.
REKAM JEJAK
Setelah meninggalkan jabatannya selama dua periode sebagai Bupati Morowali, Anwar Hafid berlabuh di Partai Demokrat. Ia berkeliling, ke seluruh seantero Negeri Seribu Megalith ini. Mengenalkan diri, bertemu dengan rakyat. Hasilnya, ia terpilih sebagai anggota DPR RI.
Sejak itu, kerja-kerja politik Anwar Hafid tak pernah putus. Ia tak pernah alpa menyapa rakyat Sulteng, dalam setiap kesempatan.
Apalagi, dengan modal kemampuannya bisa khutbah di mimbar-mimbar masjid, berceramah di hari-hari besar keagamaan, menambah saldo dukungan terhadap Anwar Hafid.
Belum lagi, dengan pengalaman dan pengetahuan yang luas, tentang masalah-masalah di daerah ini, membuat Anwar Hafid tidak ragu dalam tindakannya.
Banyak pihak meyakini, ia punya kemampuan mengambil keputusan yang tepat, dalam mengatasi berbagai masalah.
Anwar Hafid, punya rekam jejak yang baik, dalam kepemimpinan dan pelayanan publik. Kenyataan itu, terlihat dari pengalamannya dalam kepemimpinan sebelumnya.
Lantaran itu, kinerjanya yang baik dalam melayani masyarakat, menjadi catatan penting bagi AHY, sehingga memberi dukungan terhadap Anwar hafid.
Soal integritas, oleh beberapa kalangan menyebut, Anawar Hafid memiliki integritas yang tinggi, dan berkomitmen mengabdikan dirinya melayani masyarakat.
Ia punya standar etika yang tinggi dan dapat dipercaya, dalam menjalankan tugas sebagai Gubernur Sulteng kelak.
Anwar Hafid juga, punya kemampaun silaturahmi yang baik. Modal itu pula, yang membuat ia terpilih sebagai anggota DPR, mewakili rakyat Sulteng di Senayan. Jika ritme itu terus terjaga dengan baik, ia akan lenggang kangkung berkantor di Jalan Sam Ratulangi Palu.
PESAING
Walau begitu, Anwar Hafid akan berhadapan dengan para pendekar politik lainnya.
Sebut saja, Rusdy Mastura (Kak Cudy) Gubernur Sulteng sekarang. Tokoh yang sarat pengalaman itu, jika akan maju lagi pada Pilkada 2024, bukan tidak mungkin, akan terpilih kembali.
Tokoh lainnya adalah Hidayat Lamakarate. Pernah ikut bertarung sebelumnya, berhadap-hadapan dengan kak Cudy, namun belum dapat kesempatan terpilih.
Jika nanti maju lagi pada Pilkada 2024, modal yang ia pernah punya sebelumnya, cukup untuk menambah kepercayaan dirinya bisa menang. Bukan tidak mungkin pula, Hidayat Lamakarate menjadi saingan berat bagi Anwar Hafid.
Nilam Sari Lawira, sebelumnya banyak pihak mendengar selentingan, tokoh perempuan itu akan maju sebagai calon gubernur. Namun belakangan, ternyata memutuskan maju bertarung, merebut kursi di Senayan.
Tetapi, jika keputusan itu berubah, dan Nilam Sari Lawira memilih sebagai calon gubernur, Ketua NasDem Sulteng itu akan menjadi pesaing tangguh. Kecuali kalau Anwar Hafid mau menjadi pasangan Nilam Sari.
Masih ada lagi tokoh Sulteng lainnya. Menulis semua, tak akan muat di halaman kaidah.
Tetapi, terlepas dari semua itu, keputusannya ada pada pilihan rakyat, dan ketetapan Tuhan. Karena Tuhan jualah yang menjadikan siapa sebagai apa pada waktu yang tepat.
Begitulah berita politik, atau berita analisis politik kaidah.
Wallahu a’lam!
Tinggalkan Balasan