PALU, KAIDAH.ID – Potensi gurita di Sulawesi Tengah (Sulteng) sangat menjanjikan. Dengan strategi tangkap yang benar, nelayan bisa mendapatkan uang Rp400 ribu hanya untuk tiga kilogram gurita.

Bagaimana tidak, harga gurita saat ini, mencapai Rp80 ribu hingga Rp90 ribu per kilogram.

Banggai Kepulauan dan Tojo Unauna, merupakan dua daerah di Sulteng dengan potensi gurita terbesar.

Kaidah mendapatkan data pada Oktober 2022 lalu, tangkapan gurita di Kabupayen Banggai Laut mencapai 1.080,8 kilogram, atau lebih dari 1ton.

Capain tangkapan gurita sebanyak itu, setelah nelayan setempat mendapat pelatihan dari Yayasan Burung Indonesia. Akhirnya, nelayan yang sebelum hanya bisa mendapat 500 kilogram, meningkat menjadi 1 ton.

Hasil tangkapan sebanyak itu, karena pemerintah setempat melakukan strategi penutupan wilayah tangkap gurita seluas 48,2 hektare di di perbatasan Desa Bulungkobit dan Desa Bungin.

Dari strategi itu, nelayan yang biasanya menangkap gurita di luar dari wilayah itu, hanya berhasil mendapatkan gurita dengan berat di bawah dari 1 kilogram.

Tetapi, dengan sistem penutupan wilayah, nelayan setempat panen besar. Mereka bisa mendapatkan gurita dengan bobot 3 sampai 4 kilogram per ekor.

Artinya, hanya dalam satu ekor gurita, nelayan bisa mendapatkan uang sebanyak Rp400 ribu. Atau bahkan, nelayan bisa mendapatkan lebih dari Rp1 juta sekali melaut.

Gurita dari Sulteng, memang sangat menjanjikan. Bahkan pernah melakukan ekspor ke Meksiko, Amerika Utara.

Saat itu, volume ekspor gurita ke Meksiko sebanyak 20,5 ton, dengan nilai Rp1,1 miliar.

Lantaran itu, Dinas Kelautan Perikanan Sulteng Moh. Arif Latjuba, telah bersepakat dengan Sustainable Fisheries Partnership Foundation (SFPF).

Lembaga non profit yang berpusat di Hawaii, Amerika itu, akan semakin genar mempromosikan gurita ke Amerika Utara dan Eropa.

Artinya, Moh. Arif Latjuba optimistis, ke depan gurita yang sebelumnya baru menembus pasar Meksiko, nantinya akan mendapat pasar baru di Eropa.

Kepala DKP Sulteng Moh. Arif Latjuba, mengatakan, kolaborasi dengan SFPF itu, akan sangat mendukung harapan bersama untuk kesejahteraan nelayan Sulteng. (*)